RADARMETROPOLIS: Gresik - Pelayaran kapal motor penumpang
(KMP) Ekspress Bahari 8E tujuan Pulau Bawean, terpaksa dibatalkan. Pembatalan
dilakukan karena mendapat laporan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Tanjung Perak, Surabaya yang menyebutkan ketinggian ombak di sekitar
perairan Laut Jawa mencapai 3 meter.
Mengingat ombak yang sangat ekstrim tersebut, BMKG meminta
semua kapal yang melintas di perairan tersebut untuk sementara menghentikan
pelayarannya.
Usai ada laporan itu, ratusan penumpang tujuan Pulau Bawean
yang semula siap-siap hendak hendak berangkat. Terpaksa harus turun lagi
setelah ABK KMP Ekspress Bahari 8E menerima laporan dari BMKG.
"Mau gimana lagi terpaksa hari ini saya batal ketemu
keluarga di Tambak setelah ada pengumuman kapal batal berangkat akibat ombak
tinggi," ujar salah seorang penumpang asal Kecamatan Tambak, Bawean, Jumat
(1/12/2017).
Sesuai jadwal seharusnya kapal cepat Ekpress Bahari 8E
berangkat pada pukul 07.30 WIB.
Humas Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Nanang
Affandi mengatakan adanya iklim siklon tropis beberapa hari ini berdampak
sekali pada cuaca di perairan Laut Jawa.
"Cuaca ekstrem akhir-akhir ini membuat kencang
berkecepatan 20 knot, dan tinggi gelombang mencapai antara 2,5 meter hingga 3
meter membuat kami untuk sementara menutup semua aktivitas pelayaran,"
tandasnya.
Saat ditanya kapan kondisi normal dan laporan BMKG dicabut.
Dijelaskan Nanang Affandi, dirinya tidak bisa memprediksi kapan dicabut. Sebab,
laporan dari BMKG sifatnya terus update dalam hitungan jam. "Mengenai
kapan kondisi dan cuaca normal, untuk sementara kami masih menunggu update dari
laporan BMKG," ungkapnya. (sri)
0 comments:
Posting Komentar