Jokowi: Insan Pers Bawa Orang Biasa Jadi Presiden

Presiden Jokowi menyampaikan sambutan di depan awak media saat acara puncak HPN 2023. Jokowi menilai bahwa insan pers mempunyai peranan yang luar biasa. Terbukti, sudah membuka harapan orang biasa menjadi presiden.

JPU KPK Tak Banding Vonis Penyuap Sahat

JPU KPK tidak melakukan upaya hukum banding atas vonis dua tahun enam bulan penjara yang dijatuhkan majelis hakim terhadap dua terdakwa penyuap Sahat Tua P Simandjutak. Apa alasannya? Padahal vonis itu lebih ringan dari tuntutan JPU.

Polda Lakukan Pemeriksaan Lanjutan Kanjuruhan

Polri hari ini menjadwalkan pemeriksaan lanjutan di Mapolda Jatim terhadap para tersangka kasus Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban 131 jiwa. Tetapi Direktur PT LIB sudah memastikan tidak bisa hadir hari ini dan menyatakan akan hadir pada Rabu (12/10/2022) besok.

Titik Pangkal Tilang Manual di Polrestabes Surabaya

Polrestabes Surabaya menerjunkan sebanyak 624 personel dalam Operasi Keselamatan Semeru 2023 Selasa, 7 Februari 2023. Operasi ini sekaligus menjadi titik pangkal diberlakukannya tilang manual.

4 Remaja Bawah Umur Bobol SD Gasak 40 Tab

Usai pesta miras, empat remaja usia 14 hingga 16 tahun membobol SDN Penjaringan Sari, Surabaya, Mereka mencuri sejumlah peralatan, diantaranya 40 tab. Salah satu tersangka ditangkap saat bermain futsal.

KPK Soroti Penyelewengan Pertambangan di Jatim

Tata pengelolaan pertambangan di Jatim mendapat atensi dari KPK. Lembaga anti rasuh ini kemudian mengungkap data temuan Bareskrim Polri, dimana ada 649 tambang mineral diduga ilegal beroperasi di Jatim.

Khofifah Bentuk Biro Khusus, Jatim Raih Award Lagi

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima penghargaan Indonesia Government Procurement Awards 2020 kategori Pusat Keunggulan Pengadaan dari LKPP. Penghargaan yang baru pertama kali diraih oleh Jatim ini berkat program biro khusus yang digagas Khofifah.

Minggu, 10 Juni 2018

Antisipasi Pemudik, 4 "Gerbong Tidur" Disiapkan di Surabaya



Radar Metropolis, Madiun
PT Industri Kereta Api Indonesia ( INKA) mengirimkan empat kereta api berfasilitas sleeper seat pesanan PT KAI ke Surabaya, Jumat ( 8/6/2018) sore. "Rencana nanti sore

Empat kereta eksekutif berfasilitas sleeper seat dikirim PT Industri Kereta Api Indonesia (INKA) ke Surabaya untuk mengantisipasi pemudik, khususnya yang melakukan perjalanan jarak jauh di malam hari. Gerbong yang khusus disiapkan untuk tidur ini merupakan pesanan PT KAI.

"Pengoperasian kereta sleeper seat menjadi kewenangan PT KAI. PT Inka porsinya hanya membuat kereta sesuai pesanan PT KAI," kata General Manager Corporate Secretary PT Inka, I Ketut Astika kepada Kompas.com, Jumat (8/6/2018). Informasinya kereta sleeper ini akan digabungkan dengan salah satu kereta eksekutif tujuan Jakarta-Surabaya. "Kereta ini dikhususkan untuk perjalanan jarak jauh. Dahulu KAI memiliki kereta tidur Bima yang memiliki tempat tidur. Itu malah menjadi kumuh. Apalagi dikotak-kotakkan maka dikhawatirkan jadi kesannya mesum," sebut Ketut.

Ketut mengatakan, pengoperasianolan kereta sleeper seat menjadi kewenangan PT KAI. PT Inka porsinya hanya membuat kereta sesuai pesanan PT KAI. Informasinya kereta sleeper ini akan digabungkan dengan salah satu kereta eksekutif tujuan Jakarta-Surabaya. "Kereta ini dikhususkan untuk perjalanan jarak jauh. Dahulu KAI memiliki kereta tidur Bima yang memiliki tempat tidur. Itu malah menjadi kumuh. Apalagi dikotak-kotakkan maka dikhawatirkan jadi kesannya mesum," sebut Ketut.

Menurut dia, kereta sleeper seat memberikan fasilitas kereta jarak jauh yang nyaman. Pasarnya menyasar pekerja yang mencari fasilitas praktis saat hendak mengikuti acara diluar kota. "Sasaran pasarnya pekerja. Mereka daripada bermalam dihotel lebih tidur di kereta dengan fasilitas nyaman. Untuk itu kami sediakan kursi yang empuk plus bantal dan bisa dibaringkan hingga 170 derajat," kata Ketut. Ketut menyatakan kereta berisi 18 kursi sleeper setiap keretaini juga menyasar penumpang yang takut naik pesawat tetapi ingin menikmati fasilitas tempat duduk kelas bisnis pesawat terbang.



Pelaku Pembunuhan Sadis di Apartemen Mulyorejo Akhirnya Terungkap



Radar Metropolis, Surabaya
Ternyata terduga otak pembunuhan di Apartemen Educity, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, yang menimpa korban bernama Agung Pribadi, warga Jakarta, berusia 40 tahun itu, adalah lelaki berinisial RD yang tercatat sebagai residivis kasus perampokan. Kini,  RD berstatus buron.

"RD pernah ditangkap oleh petugas Kepolisian Resor Pacitan, Jawa Timur, dan menjalani hukuman selama 25 tahun atas kasus perampokan," ucap Kepala Unit Reserse Mobil Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, Iptu Bima Sakti, dalam jumpa pers saat mengungkap kasus ini di Surabaya, Rabu sore, 6 Juni 2018.

Polisi mengungkapkan bahwa motif pembunuhan di Apartemen Educitu adalah piutang dari bisnis narkoba senilai Rp 211 juta. RD dalam pembunuhan yang berlangsung di kamar nomor 1707, lantai 17, Apartemen Educity Surabaya, pada Minggu sore, 27 Mei lalu, dibantu oleh tiga pelaku lainnya. Mereka berinisial SP, IM, dan RY.

Adapun kamar apartemen yang dijadikan lokasi pembunuhan itu tercatat disewa oleh seorang perempuan berinisial VA. Ia disebut sebagai kekasih RD, terduga otak pembunuhan tersebut.

Dari seluruh pelaku tersebut, Polrestabes Surabaya baru menangkap seorang pelaku berinisial SP. Pemuda berusia 33 tahun, warga Jalan HM Suwignyo, Pontianak, Kalimantan Barat, itu ditangkap pada 1 Juni lalu. Bima menyebut otak pembunuhan berinisial RD memiliki rekam jejak kejahatan yang tergolong berbahaya.

"Saat beraksi merampok di Pacitan dulu, RD mempersenjatai diri dengan senjata api rakitan. Dia dikenal sebagai penjahat yang kejam karena kerap melukai korbannya dan bahkan polisi," ujarnya. (dsb)





Sabtu, 09 Juni 2018

KPK Persilakan Bupati Tulungagung Serahkan Diri Klarifikasi Perkara



RADARMETROPOLIS: Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi mempersilakan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo datang ke kantor KPK untuk mengklarifikasi perkaranya. Hal ini diminta KPK dikarenakan sampai saat ini yang bersangkutan belum menyerahkan diri.

"Sampai saat ini, Bupati Tulungagung belum datang menyerahkan diri ke kantor KPK. Jika ada niat untuk menyerahkan diri, silakan datang ke KPK," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Sabtu (09/06/2017).

KPK telah mengumumkan Syahri dan Walikota Blitar Muh Samanhudi Anwar bersama empat orang lainnya sebagai tersangka tindak pidana korupsi suap pengadaan barang dan jasa di Pemkab Tulungagung dan Pemkot Blitar Tahun Anggaran 2018.

Febri mengatakan klarifikasi dan bantahan dari Syahri akan lebih baik disampaikan langsung ke penyidik. KPK pun mengimbau agar Syahri menyerahkan diri karena hal tersebut telah disampaikan oleh pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Kami sampaikan juga terima kasih karena ada beberapa pernyataan dari pimpinan partai untuk mengimbau agar tersangka menyerahkan diri. Saya harap itu bisa didengar oleh pihak-pihak lain, khususnya satu tersangka lagi yang belum menyerahkan diri sampai saat ini," ujar Febri.

Sebagaimana diberitakan, Walikota Blitar Muh Samanhudi Anwar telah menyerahkan diri ke KPK. Ia mendatangi gedung KPK Jakarta pada Jumat (8/6) sekitar pukul 18.30 WIB. Politisi PDIP ini langsung diperiksa secara intensif oleh KPK sebelumnya akhirnya ditahan KPK di Polres Metro Jakarta Pusat selama 20 hari ke depan sejak Sabtu (9/6).

Sementara untuk empat tersangka lainnya, KPK juga telah menahan di dua rumah tahanan yang berbeda. Susilo Prabowo, dari swasta atau kontraktor, di Rutan Pomdam Jaya Guntur sejak Jumat (8/6).

Sedangkan tiga tersangka lainnya, yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulungagung Sutrisno, Agung Prayitno dari swasta, dan Bambang Purnomo juga dari pihak swasta ditahan di Rutan Cabang KPK, di gedung Merah Putih KPK.

Untuk perkara di Tulungagung, diduga sebagai pihak penerima suap adalah Syahri Mulyo, Sutrisno, dan Agung Prayitno. Sedangkan yang diduga sebagai pihak pemberi adalah Susilo Prabowo.

Sementara dalam perkara yang terjadi di Blitar, pihak yang diduga sebagai penerima adalah Muh Samanhudi Anwar dan Bambang Purnomo. Sedangkan yang diduga sebagai pemberi adalah Susilo Prabowo.

Diduga pemberian oleh Susilo Prabowo kepada mantan Bupati Tulungagung melalui Agung Prayitno sebesar Rp1 miliar terkait fee proyek-proyek pembangunan infrastruktur peningkatan jalan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung. (khr)

Kapolres Sidoarjo Sidak Posko Tes Urine Sopir Bus



RADARMETROPOLIS: Sidoarjo - Memasuki H-6 menjelang Lebaran Idul Fitri 1439 H, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji melakukan tes urine bagi supir bus yang akan melakukan perjalanan. Hal ini dilakukan dalam kegiatan inspeksi mendadak ke Posko Pengamanan (Pospam) dan Pos Pelayanan (Posyan) Lebaran 2018, Sabtu (9/6/2018).

Pos yang disidak oleh Himawan tersebut diantaranya adalah Pos Pelayanan Mliriprowo Tarik dan Terminal Purabaya Desa Bungurasih Sidoarjo serta 8 Pos Pengamanan di seluruh Sidoarjo.

Saat tiba di Posyan Terminal Purabaya Bungurasih  Himawan mengunjungi Posko Kesehatan sisi utara gate keberangkatan bus antar kota dalam dan antar provinsi (AKDP dan AKAP).

Di posko itu Himawan melihat langsung mengadakan kegiatan tes urine bagi sopir bus yang akan berangkat menempuh perjalanan.

"Tes urine ini untuk keselamatan dan kenyamanan bersama. Kondisi sopir harus sehat, tidak mengalami gangguan apapun," katanya.

Himawan lebih lanjut mengungkapkan, bahwa selain sidak ke posko lebaran untuk memantau alat transportasi, kegiatan lainnya adalah memantau ketersediaan pangan, antisipasi bencana, dan antisipasi adanya teror.

"Semua kita antisipasi secara optimal," tandasnya. (rik)

Pemudik Naik 5,8%, Dishub Jatim Siapkan Armada Tambahan



RADARMETROPOLIS: Surabaya - Dinas Perhubungan Jawa Timur menyiapkan sebanyak 5900 armada bus dan bus-bus cadangan untuk para pemudik di hari raya Idul Fitri 2018 ini. Penyiapan bus cadangan untuk mengantisipasi over kapasitas pemudik. Ada peningkatan pemudik sebesar 5,8 % jika dibanding dengan tahun lalu.

Jika dihitung dengan bus cadangan, untuk persiapan arus mudik ini Dishub menyiagakan sebanyak 8610 armada bus. Armada ini untuk mengantar para pemudik baik yang mengikuti program mudik gratis maupun tidak di jalur darat.

Bukan hanya bus, Dinas Perhubungan Jawa Timur pun menyiapkan 756 gerbong kereta api jarak pendek dan menangah, 49 kapal laut, dan 8713 flight.

Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur mengatakan jumlah kebutuhan penumpang terhadap angkutan umum ini secara keseluruhan sebanya 8,07 juta, mulai dari darat, laut dan udara. Angka tersebut dinilai mengalami peningkatan sebesar 5,8 % jika dibanding dengan tahun lalu.

"Tahun ini ada peningkatan untuk pemudik, maka kita siapkan fasilitas tambahan dari dinas perhubungan. Bukan hanya bus dan kereta api, untuk penerbangan pun kita sudah menyiapkan extra flight di dua bandara, yakni Juanda dan Abdul Rahman Saleh Malang," ungkap Wahid saat ditemui di apel gelar pasukan pelaksanaan dan pengamanan angkutan lebaran terpadu Pemprov 2018, Sabtu (9/6/2018).

Demi keamanan penumpang, pihak Dinas Perhubungan Jawa Timur telah melakukan ramcheck terhadap 36.517 kendaraan. Dari hasil pengecekan yang tidak memenuhi syarat kelayakan jalan sebanyak 2800 kendaraan.

Kendaraan yang belum memenuhi syarat tersebut disarankan untuk melengkapi komponen yang perlu diperbaiki supaya segera bisa digunakan untuk perjalanan mudik. (ar)

Walikota Blitar Langsung Ditahan Setelah Diperiksa KPK



RADARMETROPOLIS: Jakarta - Walikota Blitar Muh Samanhudi Anwar langsung ditahan. Penahanan langsung dilakukan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi usai yang bersangkutan menjalani pemeriksaan intensif setelah menyerahkan diri. Samanhudi sempat menghilang saat KPK melakukan operasi tangkap tangan di Blitar dan Tulungagung.

Samanhudi keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 01:30 WIB dengan mengenakan rompi tahanan KPK warna oranye. Ia langsung masuk ke mobil tahanan KPK tanpa memberikan pernyataan sepatah kata pun terkait penahanan dan kasus yang menjeratnya.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Samanhudi ditahan selama 20 hari pertama. Penahanan ini menyusul 4 orang lainnya yang telah ditahan lebih dulu sejak Jumat (7/6) kemarin.

"MSA ditahan selama 20 hari pertama di Rutan Metro Jakarta Pusat," kata Febri, Sabtu (9/6).

Walikota Blitar Samanhudi diduga menerima suap Rp 1,5 miliar dari Susilo Prabowo yang dikenal sebagai kontraktor. 

Uang suap diberikan ke Samanhudi melalui Bambang Purnomo yang berperan sebagai ijon proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Blitar dengan nilai kontrak Rp 23 miliar.

Fee tersebut diduga bagian dari 8 persen yang menjadi bagian untuk Walikota dari total fee 10 persen yang disepakati.

Sedangkan 2 persen akan dibagi-bagi kepada dinas. Adapun uang sebesar Rp 1 miliar yang diterima Bupati Tulungagung Syahri Mulyo juga diduga merupakan suap dari Susilo Prabowo.

Uang tersebut diberikan melalui Agung Prayitno terkait fee proyek-proyek pembangunan infrastruktur dan peningkatan jalan pada dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung. Diduga pemberian kali ini adalah yang ke-3.

Sebelumnya Bupati Tulungagung diduga menerima pemberian pertama sebesar Rp 500 juta dan pemberian ke-2 sebesar Rp 1 miliar.

Susilo merupakan salah satu kontraktor yang kerap memenangkan proyek di Kabupaten Tulungagung sejak 2014 hingga 2018.

KPK juga telah menetapkan Susilo Prabowo, Agung Prayitno, Bambang Purnomo, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung Sutrisno sebagai tersangka.

Ke-empatnya juga telah ditahan KPK. Adapun Bupati Tulungagung Syahri Mulyo yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka belum juga menyerahkan diri. (khr)

Safari Ramadhan ke Polres Ponorogo, Kapolda dan Pangdam Disambut Reog



RADARMETROPOLIS: Ponorogo - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman dan Kapolda Jatim Irjen Pol Mahfud Arifin disambut kesenian reog saat melaksanakan kunjungan ke Mapolres Ponorogo, Jumat (8/6/2018). Kunjungan kedua petinggi keamanan di Jatim itu merupakan rangkaian dari kegiatan Safari Ramadhan.

Setibanya di Mapolres Ponorogo, Pangdam dan Kapolda langsung disambut oleh kesenian Reog dan menerima jajar kehormatan dari Tim Jaga.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran oleh Aiptu Toni Gerindra dan dilanjutkan dengan sambutan Kapolres Ponorogo AKBP Radiant. Dalam sambutannya Radiant menyampaikan kehormatan dan kebanggaannya atas kunjungan Kapolda dan Pangdam.

Safari Ramadhan yang diselenggarakan di Polres Ponorogo tersebut dihadiri sekitar 1500 undangan, yang terdiri dari Forkopimda Korwil Madiun, dan undangan lainnya.

Kapolda Irjen Pol Mahfud Arifin menyampaikan bahwa kondisi di wilayah Jawa Timur saat ini relatif sangat kondusif. "Adanya kejadian beberapa waktu lalu, tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur dan malah deflasi. Saya akui orang Jawa Timur itu memang hebat," jelasnya.

Kapolda mengajak untuk menjadikan momentum yang lalu itu untuk lebih meningkatkan kepedulian untuk mencegah adanya berbagai paham radikal di lingkungan masyarakat.

"Idul Fitri yang sebentar lagi kita laksanakan, saya berharap agar pengamanannya dapat lebih ditingkatkan lagi, baik selama arus mudik-balik dan pengamanan di berbagai tempat ibadah," tandas Irjen Pol Mahfud Arifin.

Danrem 081/Dhirotsaha Jaya Kolonel Inf Sidharta Wisnu Graha, S.E. yang turut hadir dalam kegiatan tersebut juga menyampaikan harapan, bahwa melalui momen baik itu dapat meningkatkan sinergitas yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

"Karena hal tersebut sangat penting kita wujudkan dalam menjawab setiap tantangan dan permasalahan bangsa ke depan," katanya. (gun)

Jaringan Surabaya Gunakan Wanita Tua Jadi Kurir Sabu Sandal



RADARMETROPOLIS: Jakarta - Subdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap penyelundupan 3 kilogram Sabu jaringan Pontianak-Surabaya-Jakarta yang diselundupkan dalam sandal. Dalam aksinya jaringan ini memilih para wanita paruh baya sebagai kurir.

"Iya, jaringan ini menggunakan modus penyelundupan baru. Sabu disimpan dalam sandal wages (sandal hak tebal berongga) dan digunakan oleh wanita-wanita paruh baya. Jadi penyelundup ini dipilih wanita paruh baya. Mungkin karena kemungkinan dideteksi dianggap kecil," kata Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, Jumat (8/7/2018).

Saat menjalankan aksinya para wanita paruh baya ini mencoba mengelabui petugas dengan menggunakan sandal wages itu, yakni saat melewati mesin deteksi di Bandara.

"Saya kurang tahu bahannya, kayu atau plastic, yang bisa buat sabu ini dianggap tidak bisa terdeteksi alat pemindai," jelas Calvijn.

Sebelumnya Subdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya juga berhasil mengungkap penyelundupan 3 kilogram Shabu yang diselundupkan dalam sandal. (khr)

Jumat, 08 Juni 2018

Bensin Kemasan dan Bensin Keliling untuk Mudik Lebaran 2018



RadarMetropolis, Jakarta
Sejumlah persiapan kini sedang dilakukan untuk mengurangi kemacetan saat mudik Lebaran 2018. Salah satunya adalah bensin keliling. Penjualan bensin diharapkan bisa membantu masyarakat agar tidak kesulitan saat mencari atau mengantre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Koordinasi juga dilakukan dengan Pertamina, menjual bahan bakar dengan sepeda motor," Kabag Pensat Divisi Humas Polri Kombes Yusri Yunus, Kamis (7/6/2018) di Tendean, Jakarta Selatan.

Selain itu, Yusri juga mengimbau masyarakat yang melewati Puncak, Cisarua, Bogor agar berhati-hati sebab rawan tanah longsor. "Kalau longsor, di Cisarua pasti macet. Cisarua itu rawan longsor, rawan macet nantinya," tegasnya.

Ia pun sudah menugaskan aparat di beberapa tempat yang menjadi titik rawan macet pada mudik 2018. Menurut , nantinya polisi akan membuat keputusan apabila terjadi kemacetan.

Selain bensin keliling, dalam mudik kali ini juga dipersiapkan bensin kemasan ukuran 5 liter oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Jakarta-Cikampek bekerja sama dengan Pertamina.

"BBM kemasan ini merupakan bentuk kerja sama kami dengan PT Pertamina," kata General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy R. Lukman, di Bekasi, Rabu (6/6/2018).

Dia mengatakan, rencananya BBM tersebut akan disediakan di Tempat Istirahat (rest area) yang berskala kecil karena belum dilengkapi fasilitas SPBU.

Polri Siagakan Satgas Antiteror Selama Lebaran



Radar Metropolis, Jakarta
Untuk mengantisipasi kemungkinan tindakan teror selama Lebaran pihak  kepolisian sudah melakukan serangkaian persiapan pengamanan termasuk menyiagakan satuan tugas antiteror.

"Untuk aksi terorisme, Pak Kapolri sudah menyatakan kami siap sekarang. Persiapan kami siap menjelang dan sesudah lebaran," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jendral Setyo Wasisto saat ditemui wartawan di kawasan Tendean, Jakarta, Kamis (7/6).

Dijelaskan, satgas antiteror yang diaktifkan di setiap Polda di seluruh Indonesia tetap siaga mengawasi pergerakan jejaring teroris. "Ini untuk mengawasi dan antisipasi sel-sel yang kita ketahui di setiap daerah," katanya.

"Ini yang harus kami antisipasi, dan tentunya kami tidak kerja sendiri. Kami kerja sama dengan semua stakeholder dan juga Pemda setempat," ujarnya.

Pihaknya pun mulai menerapkan antisipasi dengan deteksi dini di setiap titik-titik rawan teror. Namun, meski begitu dia tak menjelaskan titik mana saja yang termasuk dalam titik rawan serangan terorisme.

"Titiknya tidak bisa kami jelaskan. Yang jelas deteksi ini kami lakukan untuk mencegah terjadinya aksi terorisme di masa tenang," katanya. (dbs) 


Kepala BPIP Mengundurkan Diri, Apa Alasannya ?



Radar Metropolis, Jakarta
Di tengah-tengah maraknya dipermasalahkan gaji untuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Kepala BPIP Yudi Latif mengundurkan diri dari posisinya. Pernyataan itu disampaikan melalui akun Facebook pribadinya dan juga pesan WhatsApp ke rekan-rekannya di BPIP.

Sebelumnya memang beredar kabar pernyataan Yudi Latif mundur sebagai Kepala BPIP. Kabar tersebut beredar sejak pagi, berikut pernyataannya.

TERIMA KASIH, MOHON PAMIT
Salam Pancasila!

Saudara-saudaraku yang budiman, Hari kemarin (Kamis, 07 Juni 2018), tepat satu tahun saya, Yudi Latif, memangku jabatan sebagai Kepala (Pelaksana) Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP)--yang sejak Februari 2018 bertransformasi menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Selama setahun itu, terlalu sedikit yang telah kami kerjakan untuk persoalan yang teramat besar. Lembaga penyemai Pancasila ini baru menggunakan anggaran negara untuk program sekitar 7 milyar rupiah. Mengapa? Kami (Pengarah dan Kepala Pelaksana) dilantik pada 7 Juni 2017. Tak lama kemudian memasuki masa libur lebaran, dan baru memiliki 3 orang Deputi pada bulan Juli.
Tahun anggaran telah berjalan, dan sumber pembiayaan harus diajukan lewat APBNP, dengan menginduk pada Sekretaris Kabinet. Anggaran baru turun pada awal November, dan pada 15 Desember penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga harus berakhir. Praktis, kami hanya punya waktu satu bulan untuk menggunakan anggaran negara.

Adapun anggaran untuk tahun 2018, sampai saat ini belum turun. Selain itu, kewenangan UKP-PIP berdasarkan Perpres juga hampir tidak memiliki kewenangan eksekusi secara langsung. Apalagi dengan anggaran yang menginduk pada salah satu kedeputian di Seskab, kinerja UKP-PIP dinilai dari rekomendasi yang diberikan kepada Presiden. Kemampuan mengoptimalkan kreasi tenaga pun terbatas.

Setelah setahun bekerja, seluruh personil di jajaran Dewan Pengarah dan Pelaksana belum mendapatkan hak keuangan. Mengapa? Karena menunggu Perpres tentang hak keuangan ditandatangani Presiden. Perpres tentang hal ini tak kunjung keluar, barangkali karena adanya pikiran yang berkembang di rapat-rapat Dewan Pengarah, untuk mengubah bentuk kelembagaan dari Unit Kerja Presiden menjadi Badan tersendiri.

Mengingat keterbatasan kewenangan lembaga yang telah disebutkan. Dan ternyata, perubahan dari UKP-PIP menjadi BPIP memakan waktu yang lama, karena berbagai prosedur yang harus dilalui. Dengan mengatakan kendala-kendala tersebut tidaklah berarti tidak ada yang kami kerjakan.

Terima kasih besar pada keswadayaan inisiatif masyarakat dan lembaga pemerintahan. Setiap hari ada saja kegiatan kami di seluruh pelosok tanan air; bahkan seringkali kami tak mengenal waktu libur. Kepadatan kegiatan ini dikerjakan dengan menjalin kerjasama dengan inisiatif komunitas masyarakat dan Kementerian/Lembaga.

Suasana seperti itulah yang meyakinkan kami bahwa rasa tanggung jawab untuk secara gotong-royong menghidupkan Pancasila merupakan kekuatan positif yang membangkitkan optimisme. Eksistensi UKP-PIP/BPIP berhasil bukan karena banyaknya klaim kegiatan yang dilakukan dengan bendera UKP-PIP/BPIP.

Melainkan, ketika inisiatif program pembudayaan Pancasila oleh lembaga kenegaraan dan masyarakat bermekaran, meski tanpa keterlibatan dan bantuan UKP-PIP/BPIP. Untuk itu, dari lubuk hati yang terdalam, kami ingin mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas partisipasi semua pihak dalam mengarusutamakan kembali Pancasila dalam kehidupan publik.

Selanjutnya, harus dikatakan bahwa transformasi dari UKP-PIP menjadi BPIP membawa perubahan besar pada struktur organisasi, peran dan fungsi lembaga. Juga dalam relasi antara Dewan Pengarah dan Pelaksana. Semuanya itu memerlukan tipe kecakapan, kepribadian serta perhatian dan tanggung jawab yang berbeda.

Saya merasa, perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan. Harus ada daun-daun yang gugur demi memberi kesempatan bagi tunas-tunas baru untuk bangkit. Sekarang, manakala proses transisi kelembagaan menuju BPIP hampir tuntas, adalah momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan.

Pada titik ini, dari kesadaran penuh harus saya akui bahwa segala kekurangan dan kesalahan lembaga ini selama setahun lamanya merupakan tanggung jawab saya selaku Kepala Pelaksana. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati saya ingin menghaturkan permohonan maaf pada seluruh rakyat Indonesia.

Pada segenap tim UKP-PIP/BPIP yang dengan gigih, bahu-membahu mengibarkan panji Pancasila, meski dengan segala keterbatasan dan kesulitan yang ada, apresiasi dan rasa terima kasih sepantasnya saya haturkan. Saya mohon pamit. "Segala yang lenyap adalah kebutuhan bagi yang lain, (itu sebabnya kita bergiliran lahir dan mati). seperti gelembung-gelembung di laut berasal, mereka muncul, kemudian pecah, dan kepada laut mereka kembali" (Alexander Pope, An Essay on Man).

Salam takzim,
Yudi Latif (*)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites