Kamis, 19 November 2020

Untungkan Peternak Maupun Pembeli, Kartu E-Nak Banyuwangi Raih Penghargaan dalam Kompetisi Top 30 Kovablik


RADARMETROPOLIS: Banyuwangi –Kartu Ternak Elektronik Banyuwangi (E-Nak Wangi) merih penghargaan dalam TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jatim 2020.  Kartu ini memberikan informasi data riwayat ternak sapi yang fungsinya bisa menguntungkan peternak maupun pembeli. Bupati Banyuwangi bersyukur atas prestasi tersebut.

“Alhamdulillah, kami bersyukur inovasi dari Banyuwangi kembali menorehkan prestasi. Kali ini dari Pemerintah Provinsi Jatim. Yakni, penghargaan TOP 30 Kovablik dengan inovasi kartu ternak elektronik. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Bu Gubernur Khofifah  kepada Kepala Dinas Pertanian beberapa waktu lalu di Surabaya,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (19/11/2020).

Lebih jauh dijelaskan bahwa kartu e-Nak merupakan inovasi daerah di bidang peternakan yang memuat data tentang ternak, khususnya sapi. Melalui kartu tersebut sapi yang terdaftar akan terpantau dalam aspek usia, data kepemilikan, kesehatan hingga riwayat kehamilan. Sehingga peredaran dan perkembangan sapi akan terdata dengan baik.

Anas menggambarkan fungsi kartu e-Nak seperti sertifikat tanah. “Kartu e-Nak ini bisa diistilahkan sebagai sertifikatnya ternak. Kalau tanah yang bersertifikat tentunya lebih terjamin daripada yang belum bersertifikat. Begitu juga dengan ternak yang sudah memiliki e-Nak ini,” ujar Anas.

Sapi yang sudah terdata selanjutnya dipasangi barcode yang dikalungkan di lehernya. Siapa pun bisa melihat riwayat sapi cukup dengan mengunduh aplikasi QR and Barcode Scanner di smartphone untuk mengetahui detail riwayat data sapi dan kepemilikan. Dengan memindai barcode yang dikalungkan di sapi, datanya akan muncul melalui website Pemkab Banyuwangi di Smartphone.

Dengan menggunakan sistem barcode maka semua riwayat sapi bisa diketahui. Anas lalu menegaskan bahwa system barcode tersebut tidak mungkin terjadi tertukar data, karena detail fisik sapi mulai dari tanduk, moncong, dan lainnya sudah difoto.

“Termasuk titik koordinat (berdasar GPS) keberadaan sapi itu sendiri,” jelas Anas.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banyuwangi, Arief Setiawan menjelaskan kartu tersebut memberi banyak keuntungan, baik untuk peternak maupun pembelinya.

“Bagi peternak, selain riwayat ternaknya tercatat rapi, mereka juga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan hewan ternaknya,” kata Arief.

Dari sisi pembeli, juga ada keuntungan. Mereka yang akan membeli ternak akan terhindar dari upaya penipuan, karena riwayat kesehatan sapi akan terpantau melalui kartu tersebut. Misalnya pernah beranak berapa kali, pernah sakit, produktif atau tidak, dan lainnya.

“Kartu kepemilikan ternak ini terkoneksi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK/e-KTP) pemilik,” jelas Arief.

Saat ini sebanyak 20.500 dari total 126 ribu ekor sapi di daerah telah terdata dalam e-Nak. Ditargetkan pada 2021 semua ternak sapi telah memiliki e-Nak.

Arif menambahkan, Kartu e-Nak tersebut juga terkoneksi dengan asuransi yang melindungi peternak dari kerugian saat sapi mati atau dicuri. Asuransi itu subsidi dari APBN. (sr1)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites