RADARMETROPOLIS: Surabaya – Kawasan Gerbangkertosusila bakal
terhubung dengan sistem transportasi cepat berbasis rel. Untuk itu Presiden
Joko Widodo sudah menerbitkan Peraturan Presiden.
“Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan
Lamongan atau Gerbangkertosusila sebagai kawasan metropolitan terbesar kedua di
Indonesia setelah Jabodetabek, akan segera terhubung dengan moda transportasi
massal, yakni kereta. Presiden Joko Widodo sudah menerbitkan peraturan presiden
untuk ini,” kata Eddy Paripurna, kepada wartawan di Surabaya, Rabu, 22/01/2020.
Perpres dimaksud adalah Perpres nomor 80 tahun 2019 tentang
Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gerbangkertosusila, Kawasan
Bromo-Tengger-Semeru serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Lebih lanjut Eddy mengungkapkan bahwa berdasarkan ketentuan
yang dituangkan dalam perpres serta kondisi kewilayahan yang ada, akan ada dua
jenis moda transportasi kereta. Yakni, Mass Rapid Transit (MRT) untuk
Gerbangkertosusila dan Light Rail Transit (LRT) untuk Surabaya. MRT di
Gerbangkertosusila direncanakan menggunakan jalur rel darat dan LRT jalur rel
layang.
LRT Surabaya menggunakan kereta berjarak tempuh lebih pendek
dengan kapasitas angkut lebih sedikit, yakni antara 5001.000 penumpang dalam
satu rangkaian kereta. Sedangkan MRT Gerbangkertosusila menjadi jalur utama
dengan kereta berkapasitas angkut berjumlah mencapai dua ribuan penumpang per
rangkaian.
Sistem tersebut diibaratkan Eddy Paripurna seperti pohon.
MRT Gerbangkertosusila adalah batang besarnya, dan LRT adalah dahan atau
rantingnya untuk keperluan mobilisasi penumpang dalam jarak yang lebih pendek
lagi.
Dingkapkan oleh Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan DPD PDI Perjuangan Jatim itu, bahwa investasi untuk mendanai proyek
MRT Gerbangkertosusila diperkirakan mencapai Rp 8,3 triliun. Sementara untuk
LRT Surabaya Rp 15,36 triliun. (ar)
0 comments:
Posting Komentar