RADARMETROPOLIS: Surabaya - Mengantisipasi kebutuhan pangan
nasional di tengah Pandemi Covid-19, Gubernur Jawa Timur meminta enam
kabupaten, yaitu Bojonegoro, Jember, Nganjuk, Ngawi, Tuban, dan Tulungagung
mempercepat masa tanam padi. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Provinsi Jawa Timur mengungkapkan, sasaran tanam padi pada enam kabupaten yang merupakan
lumbung padi nasional di Jawa Timur itu mencapai 25.459 Ha.
Sebagaimana telah diberitakan, bahwa Gubernur Jawa
Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo, pada Senin (01/06/2020) mengadakan rapat koordinasi
dalam rangka ketersediaan pangan menghadapi musim kemarau sebagai antisipasi
Dampak Pamdemik Covid dengan Kabupaten Jember, Tuban, Bojonegoro, Ngawi,
Nganjuk, dan Tulungagung melalui vidcom di Gedung Negara Grahadi.
Dalam dialog melalui Vidcom dengan enam kepala daerah tersebut,
Khofifah mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 16 provinsi lain di Indonesia
bagian timur yang suplai pangannya 80 persen tergantung pada Jatim, terutama
beras.
Sementara itu BMKG memprediksikan, bahwa dalam beberapa
bulan kedepan akan terjadi kemarau panjang. Agar jangan sampai terlambat, perlu
dilkukan percepatan masa tanam. Untuk itu Khofifah meminta bulan Juni ini harus
sudah mulai masuk tanam kembali.
Gubernur pertama perempuan di Jatim itu pun mengatakan, bahwa
presiden dan juga menteri pertanian juga sudah meminta untuk mempercepat masa
tanam.
Mantan Menteri Sosial itu lantas berharap, percepatan tanam
di bulan Juni ini bisa termonitor dengan baik oleh seluruh bupati, sehingga
ketahanan pangan nasional yang sebagian besar bertumpu pada surplusnya produksi
padi di Jawa Timur bisa dijaga.
Agar usaha maksimalisasi seluruh produk pangan berhasil, terutama
padi, Gubernur meminta seluruh peralatan harus disiapkan, apakah itu yang
terkait dengan traktor roda dua maupun traktor roda empat, termasuk kesiapan
pupuk.
Ia pun meminta, semua hal yang dibutuhkan benar-benar sampai
ke petani. Untuk itu harus dipastikan distribusi benih dan penyaluran pupuk
subsidi terkawal sampai ke petani dengan baik. Terlebih, pada akhir 2019
kemarin, kuota pupuk subsidi dari kementerian pertanian untuk Jatim terpangkas
sampai 40% sehingga tinggal 60%.
Menurut Khofifah, biasanya memang dari kabupaten langsung ke
Kementerian Pertanian. Tidak semuanya memberikan tembusan kepada Pemprov serta
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Hal ini berdasarkan pengalaman dari tahun
kemarin.
"Karena itu, saat menyusun RDKK khusus untuk subsidi
pupuk 2021, kami mohon agar tembusan dari surat yang dikirim ke pusat, Pemprov
bisa mendapatkan salinannya. Agar kami bisa melakukan monitoring. Sesungguhnya
khusus untuk penyaluran pupuk bersubsidi, kita bisa bersama-sama ikut melakukan
pengawalan jadi proses koordinasi," tegasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
Jatim, Hadi Sulistyo, Jumat (05/06/2020) menyampaikan bahwa prakiraan luas panen padi di Jawa Timur
semester I tahun 2020 seluas 1.120.153
ha. Prakiraan produksi padi di Jawa Timur pada semester I tahun 2020 adalah
6.185.310 Ton GKG.
Potensi ketersediaan perberasan Semester I tahun 2020 adalah
setara dengan 4.066.348 ton beras; potensi konsumsi (pangan, pakan, dan
industri) sebesar 2.133.143 ton beras, sehingga surplus beras pada Semester I di tahun 2020 mencapai
1.933.205 ton beras. (update data per
tanggal 29 Mei 2020).
Rata-rata Harga GKP sebesar 4.450/kg; GKG sebesar Rp
5.400/kg; Beras medium sebesar Rp 8.830/kg dan Beras Premium sebesar Rp
10.000/kg. Harga masih diatas HPP.
Sementara sasaran tanam padi Bulan Juni 2020 di Jawa Timur
seluas 98.797 Ha dan prediksi luas panen pada bulan Juni seluas 110.662 Ha
dengan perkiraan produksi sebesar 626.564 Ton GKG atau setara beras sebesar
407.267 Ton.
Sedangkan sasaran tanam padi pada enam Kabupaten yang yang
diminta untuk melakukan percepatan masa tanam padi sebesar 25.459 Ha. Kabupaten
Bojonegoro dengan target seluas 6.315 Ha, Kabupaten Jember dengan target seluas
5.620 Ha, Kabupaten Nganjuk dengan target seluas 3.709 Ha, Kabupaten Ngawi
dengan target seluas 2.637 Ha, Kabupaten Tuban dengan target seluas 3.788 Ha,
dan Kabupaten Tulungagung target seluas 3.390 Ha.
Petrokimia Gresik, menyatakan kesiapannya mendukung program
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa untuk mempercepat masa
tanam padi selama musim tanam kemarau di 6 daerah lumbung pangan nasional di
Jatim. Sebab langkah itu sangat penting guna menjaga ketahanan pangan nasional,
terutama di masa pandemi Covid-19.
Sebagai upaya mendukung program percepatan tersebut, perusahaan
Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia itu siap memberikan
pengawalan komprehensif dengan menjamin ketersediaan stok dan penyaluran pupuk
bersubsidi, hingga menghadirkan layanan dan produk pendukung lainnya. (ADV)
0 comments:
Posting Komentar