RADARMETROPOLIS: Surabaya – Beberapa wilayah yang sebelumnya
menjadi kantong suara Prabowo pada Pemilu 2014, kini perlahan berhasil
diimbangi oleh Jokowi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Tetapi faktor
yang signifikan adalah peningkatan dari segmen pemilih Islam.
Menurut Wakil Ketua TKD Provinsi Banten, Wawan Iriawan, peningkatan
suara Jokowi di kantong Prabowo salah satunya terjadi di wilayah Banten, dimana
Banten tercatat memiliki sekitar 8 juta orang lebih pemilih pada Pemilu 2019.
Selisih suara antara Jokowi dan Prabowo memang terpaut tipis.
Tetapi, ada peningkatan signifikan di pemilih Jokowi, jika merujuk hasil
perolehan suara pada Pemilu 2014 lalu. Prabowo-Hatta meraih 3,1 juta suara atau
57,10 persen. Sedangkan Jokowi-JK meraup 2,3 juta suara atau 42,90 persen. Ketika
itu, kandidat yang bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) adalah
Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
Selisih itu kini bisa terkejar. Perbedaan antara suara
Jokowi dan Prabowo hanya terpaut tipis.
Wawan Iriawan mengatakan, peningkatan suara Jokowi di
Provinsi Banten disebabkan banyak faktor. Tetapi yang signifikan adalah faktor
Islam. Pemilih di Banten lebih kental dengan segmen pemilih Islam.
“Ada peningkatan signifikan dari segmen pemilih Islam,
karena di Banten ini memang mayoritasnya muslim. Jadi, ada pergeseran dari
pemilih Prabowo pada Pemilu 2014 lalu, yang saat ini mendukung Jokowi,” katanya,
Sabtu (5/4/2019).
Menurut Wawan, berdasarkan penelitian lembaga survei
baru-baru ini dapatlah diketahui bahwa pergeseran suara pemilih Islam terjadi
menjelang Pemilu 2019. Dimana pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapat 50,9 persen,
sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh 41,6 persen.
“Kami amati juga dari beberapa survey, memang keterwakilan
pemilih Islam terhadap Pak Jokowi-Ma’ruf itu tinggi. Baik di tingkat nasional
atau pun di Banten sendiri,” ucapnya.
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan, bahwa
berdasarkan exit poll pada Pilpres 2014, jumlah pemilih muslim yang memilih
Jokowi sebesar 48,6 persen, lalu yang memilih Prabowo 51,4 persen.
Namun, di Pilpres 2019 ini Jokowi justru disebutkan unggul
pada segmen kalangan pemilih Islam. Pasangan Jokowi-Ma’ruf mendominasi suara
pemilih muslim atau yang berafiliasi dengan organisasi NU maupun ormas lain.
Dalam hasil survei, tingkat keterpilihan Jokowi-Ma’ruf di
kalangan pemilih NU sebesar 62,7 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga hanya
mendapat 31,9 persen. Terpaut jauh di bawah Jokowi-Ma’ruf.
Sementara survei dukungan suara dari ormas lain,
Jokowi-Ma’ruf unggul dengan perolehan suara 58,3 persen dan Prabowo-Sandi hanya
35,8 persen.
Dari periode Oktober 2018 hingga Maret 2019, basis dukungan
Jokowi-Ma’ruf di kalangan pemilih Islam memang cenderung menguat, dan kelompok
undecided voters kian rendah.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan terhadap 1.220
responden dengan metode random sampling. Adapun margin of errornya sebesar 2,9
persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (rcr)
0 comments:
Posting Komentar