Selasa, 07 November 2017

Hasil Riset iPol Indonesia Tempatkan Emil di Urutan I


RADARMETROPOLIS: Surabaya - Hasil riset iPOL Indonesia sampai dengan Senin (6/11/2017) pukul 24.00 malam menyebut Bupati Trenggalek Emil Elistiyanto Dardak menjadi kandidat urutan pertama yang berpotensi dipilih Khofifah menjadi pendampingnya.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni menjadi pilihan kedua. Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Hasan Aminuddin, berdasarkan survei akan menjadi pilihan ketiga.

Menurut CEO Lembaga IT Riset Politik (iPOL) Indonesia Petrus Hariyanto, sebagai salah satu perusahaan di Indonesia yang fokus melakukan monitoring dan analisa pergerakan Politik di 17 pilgub di seluruh Indonesia pada 2018, iPol Indonesia kali ini secara khusus mengeluarkan report eksklusif kepada media terkait pergerakan setiap kandidat, termasuk siapa calon terkuat wakil Khofifah.

Menggunakan Teknologi Politik Big Data iPOL Media Monitoring yang melacak tren pemberitaan media berdasarkan index, sentimen, influencer, passion, tone, dan sebaran pemberitaan di berbagai daerah, menunjukkan bahwa posisi Emil menguat dengan probabilitas sebesar 38,9 persen.

Kemudian, disusul Ipong Muchlisoni di peringkat kedua dengan point 37,6 persen. Nama terakhir adalah Hasan Aminuddin dengan probabilitas 33,7 persen. Tone pemberitaan positif tentang Emil Dardak terus menguat karena ditopang oleh para influencer melalui statemen di media massa.

"Riset kami memantau pemberitaan dan pergerakan isu dan manuver politik terkait pilgub Jatim di 2.550 media online dan 190-an media massa cetak, dan obrolan di sosial media. Hasilnya, menguat dua nama pendamping Khofifah yakni Emil Dardak dan Ipong. Kata kunci yang kami gunakan adalah pilgub Jatim 2018 dan nama-nama calon wakil gubernur Jatim," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa (7/11/2017).

Sentimen positif tersebut menjadi indikator bahwa Emil Dardak layak menjadi wakil Khofifah. Kendati demikian, ada tone negatif terkait Emil yang dilontarkan petinggi PDIP, bahwa suami artis Arumi Bachsin itu hendaknya memegang janji untuk mengabdi di Trenggalek hingga habis masa jabatannya.

Petrus melanjutkan bahwa tren negatif itu cukup signifikan dan sentimen negatif yang dikeluarkan petinggi PDIP tersebut bisa saja dijadikan justifikasi oleh tim 9 kiai yang diketuai Kiai Asep untuk mencoret nama Emil Dardak.

Dari analisa iPol dalam sebaran pemberitaan, pilihan pada Emil lebih cenderung sebagai sosok keterwakilan poros mataraman yang sangat kuat. Emil mencerminkan sosok kepala daerah yang populer di pemilih milenial. Orangnya profesional, cerdas, simbol cawagub yang banyak disukai kaum hawa dan banyak diterima kalangan.

Khusus untuk Ipong, Petrus mengatakan bahwa probabilitasnya makin meningkat setelah bergabung dengan NasDem yang merupakan partai pengusung Khofifah di pilgub Jatim. Sinyalemen kuat tentang Ipong menjadi bayang-bayang untuk menggantikan posisi Emil sangat kuat, seiring dengan kekuatan finansial dan kekuatan mataraman yang bisa dipegangnya.


Sentimen analisis yang dilakukan iPOL melalui teknopol tersebut dilakukan dengan menggunakan metode news analytic dengan pendekatan konten berdasakan parameter kecenderungan pemberitaan. Pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2018, iPOL Media Monitoring secara intensif melakukan pemetaan digital konten yang berserakan di dunia maya. Hasilnya, dirangkum dalam dashboard layanan digital. (rie)

0 comments:

Posting Komentar