Jumat, 15 Maret 2019

PENA 98 Tolak Capres Pelanggar HAM


RADARMETROPOLIS: Surabaya – Persatuan Nasional Aktifis (PENA) 98 menolak Calon Presiden tuan tanah, pelanggar HAM, dan berbau Cendana. Khususnya yang terkait dengan HAM, mereka menilai keterlibatan capres dalam rangkaian kasus pelanggaran HAM masa lalu akan menjadi contoh buruk, bahkan ancaman bagi masa depan demokrasi.

“Kami tidak sudi anak-anak kami akan mengalami peristiwa-peristiwa berdarah, penculikan, intimidasi, terror, dan penindasan seperti masa lalu,” tegas Agus Yunaedi Winarko bersama sejumlah anggota Presidium PENA 98 Jatim, Kamis (14/03/2019) di Surabaya.

PENA 98 Presidium Jatim dalam pernyataan sikapnya tersebut juga menegaskan kalau tuan-tuan tanah yang mengkooptasi lahan negara dan menguasainya untuk kepentingan pribadi tidak layak dipilih dan menjadi capres.

PENA 98 Presidium Jatim pun menilai bahwa Pemilu sekarang menjadi pertarungan politik masa lalu dan masa kini. Masa lalu menampilkan personal yang berbau keluarga Cendana, keluarga Presiden ke-2 Soeharto.

Sementara itu masa kini merupakan generasi milenial yang anti pemerintahan otoriter dengan sistem KKN seperti di masa lalu. Untuk itu PENA 98 akan mensosialisasikan gerakan penolakan ini secara masif.

Menurut Agus Yunaedi Winarko, massa yang bergabung ke PENA 98 cukup banyak. Pihaknya mengandalkan jaringan lintas kampus yang sampai detik ini masih bisa mengawal gerakan reformasi 98. “Kita akan terus berjuang sampai negeri ini benar-benar di posisi sesuai tujuan gerakan reformasi 98,” tandasnya. (ar)

0 comments:

Posting Komentar