Selasa, 14 Mei 2019

Satu Tahun Bom Surabaya: Doa Lintas Agama Perkuat Jemaat Bangkit



RADARMETROPOLIS: Surabaya – Tokoh lintas agama berdoa secara bergantian dalam acara doa bersama mengenang satu tahun tragedi bom gereja di Surabaya, di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB), Senin (13/5/2019) malam. Doa ini diharapkan akan semakin memperkuat jemaat sekaligus mempererat persatuan dan persaudaraan antar umat beragama.

Kegiatan doa bersama tersebut dihadiri oleh tujuh tokoh lintas agama. Mereka memanjatkan doa dan menyalakan lilin untuk korban insiden ledakan bom yang terjadi pada 13 Mei 2018.

Romo Agustinus Eka Winarno, Pastor Gereja SMTB, mengatakan bahwa peringatan peristiwa 13 Mei tersebut bukan lagi berfokus pada masalah bom. Tetapi adalah seruan menolak aksi kekerasan, terorisme, dan kejahatan lainnya di Indonesia.

Dengan digelarnya doa bersama lintas agama tersebut ia berharap akan semakin menguatkan para jemaat. Sekaligus, semakin mempererat persatuan dan persaudaraan antar umat beragama.

“Sejauh ini mereka sudah mulai bangkit. Soal kehilangan, jelas kehilangan. Kalau pulih, tentu tidak bisa diukur. Tapi yang jelas, mereka sudah memaafkan pelaku yang mungkin memang salah tafsir dalam memahami agama,” kata Romo Agustinus.

Lebih jauh diungkapkan bahwa doa bersama itu tidak hanya mendoakan para korban di Surabaya, tetapi juga ditujukan kepada korban di Sri Lanka dan New Zealand. Ia pun berharap, aksi-aksi teror yang menyerang kelompok agama manapun itu tidak terjadi lagi.

“Semoga peristiwa itu tidak terjadi lagi. Harapannya kita bersatu, jaga toleransi, dan semua damai, juga aman,” tandasnya.

Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan peringatan satu tahun peristiwa bom Surabaya adalah kegiatan doa sekaligus wujud kebersamaan. Lebih jauh Kabid Humas Polda Jatim itu berharap masyarakat Jatim terus bersatu dan tidak takut terhadap teror.

“Peringatan ini membentuk kita untuk mengingat kembali sekaligus mengantisipasi bersama-sama masyarakat Jawa Timur untuk tidak takut terhadap teror. Yang terpenting adalah masyarakat Jatim kembali bersatu dan jangan mudah terpapar ideologi yang tidak bertanggungjawab,” harap Barung.

Acara doa bersama mengenang satu tahun bom Surabaya tersebut dihadiri oleh para tokoh lintas agama yang berasal dari Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu, Kejawen, dan Islam. Selain itu juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda dan konsulat jenderal dari beberapa negara. (rcr)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites