RADARMETROPOLIS: Surabaya - Perum Bulog Sub Divre II Wilayah
Surabaya Selatan memastikan jika rencana pemerintah pusat mendatangkan beras
impor ke Jawa Timur hanya transit. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat
tidak risau dengan rencana tersebut.
"Jatim hanya transit saja. Beras impor tidak beredar di
Jatim," kata Kepala Perum Bulog Sub Divre II Wilayah Surabaya Selatan,
Taufik Budi Santoso, Rabu (14/2/2018).
Beras impor tersebut menurut Taufik adalah untuk kebutuhan
masyarakat di Indonesia bagian timur yang diketahui sebagai daerah dengan
kebutuhan minus. Seperti Maluku dan Papua. Namun ia membenarkan, jika beras
impor itu akan didatangkan dari luar negeri melalui Jatim.
"Beras impor untuk kebutuhan masyarakat di Indonesia
bagian timur, Jatim hanya transit. Karena, jika langsung didistribusikan dari
negara pengirim, sarana dan prasarana belum memandai. Ada tiga pelabuhan
terbesar yang akan menjadi jalur beras impor," katanya.
Pelabuhan tersebut adalah Belawan di Medan, Tanjung Perak di
Surabaya, dan Tanjung Priok di DKI Jakarta. Beras impor tersebut hanya transit
dan akan dilempar ke daerah yang membutuhkan. Untuk jumlah, belum dipastikan. Tetapi
jika gudang di Buduran, Sidoarjo tidak mencukupi, maka beras impor tersebut akan
dititipkan di sekitarnya.
Taufik pun mengatakan, bahwa jika hal itu terjadi maka tidak
kemungkinan akan ditempatkan di gudang di Mojokerto.
“Tapi sifatnya hanya transit saja, karena Jatim destinasi. Beras
impor tidak beredar di Jatim, meski pada 2015 kita pernah mendapatkan beras
impor. Sehingga ada pengaruh di Jatim, karena beras lokal masih
mencukupi," ujarnya. (rie)
0 comments:
Posting Komentar