Kamis, 15 Februari 2018

Predator Anak di Jatim Marak Polda Minta Orangtua Lebih Waspada


RADARMETROPOLIS: Surabaya - Polda Jatim mengimbau para orang-tua untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan anak. Imbauan yang disosialisasikan melalui Kabid humas Kombes Pol Frans Barung Mangera, Rabu (14/2/2018) itu dikarenakan saat ini di wilayah Jawa Timur marak terjadi peristiwa pencabulan terhadap anak.

Jawa Timur saat ini mengalami darurat kekerasan seksual terhadap anak. Baru-baru ini ada tiga peristiwa yang terjadi dalam waktu singkat di beberap wilayah di Jawa Timur. Di Situbondo ada kasus pelecehan seksual terhadap 8 siswa sekolah dasar yang dilakukan oleh tersangka Jumadi, guru honorer SD Negeri 1 Seumber Anyar Kecamatan Banyuputih. Di Tuban ada santri yang juga mendapat kekerasan seksual. Yang paling baru, ada 25 murid SMP di Jombang mendapat kekerasan seksual yang dilakukan gurunya sendiri.

Atas terjadinya semua insiden tersebut, Barung mengimbau agar semua pihak benar-benar membuka mata dan berhati-hati serta sering berkomunikasi terhadap anak.

"Kita berharap kasus seperti ini tidak terulang lagi dan tidak berkelanjutan. Cukup berhenti di tahun 2018 ini," ujar Barung.

Barung juga menghimbau agar orang-tua jangan mempercayakan anaknya kepada siapapun selain kepada orang-tuanya sendiri. "Karena sudah banyak kejadian. Pelaku adalah orang dekat sendiri," tuturnya.

Lebih lanjut Barung mengatakan bahwa penanganan kasus-kasus demikian bukan hanya kewajiban hukum saja, tapi juga harus menjadi perhatian semua orang, terutama orang-tua.

"Rata-rata korban di bawah tekanan, karena adanya intimidasi. Jadi apa yang salah disini? Adalah orang-tua yang tidak ada komunikasi dengan anak," terang Barung.

Polres Jombang baru-baru ini menerima laporan adanya tindak kekerasan seksual terhadap murid SMPN 6 Jombang.


Jumlah korban keseluruhan tercatat sebanyak 25 orang.  Dari jumlah itu yang sudah diambil keterangan ada 10 orang. Dan dari saksi orang-tua dan guru yang sudah diperiksa sebanyak 11 orang. Dengan demikian secara keseluruhan yang telah diperiksa ada 21 orang. Dari 25 korban ada satu orang yang mengaku disetubuhi, namun yang bersangkutan belum bersedia diambil keterangannya. Informasinya baru hari Senin korban akan menghadap. (rcr)

0 comments:

Posting Komentar