RADARMETROPOLIS: Surabaya - Polda Jatim mengimbau para orang-tua
untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan anak. Imbauan yang
disosialisasikan melalui Kabid humas Kombes Pol Frans Barung Mangera, Rabu
(14/2/2018) itu dikarenakan saat ini di wilayah Jawa Timur marak terjadi
peristiwa pencabulan terhadap anak.
Jawa Timur saat ini mengalami darurat kekerasan seksual
terhadap anak. Baru-baru ini ada tiga peristiwa yang terjadi dalam waktu
singkat di beberap wilayah di Jawa Timur. Di Situbondo ada kasus pelecehan
seksual terhadap 8 siswa sekolah dasar yang dilakukan oleh tersangka Jumadi,
guru honorer SD Negeri 1 Seumber Anyar Kecamatan Banyuputih. Di Tuban ada
santri yang juga mendapat kekerasan seksual. Yang paling baru, ada 25 murid SMP
di Jombang mendapat kekerasan seksual yang dilakukan gurunya sendiri.
Atas terjadinya semua insiden tersebut, Barung mengimbau
agar semua pihak benar-benar membuka mata dan berhati-hati serta sering
berkomunikasi terhadap anak.
"Kita berharap kasus seperti ini tidak terulang lagi
dan tidak berkelanjutan. Cukup berhenti di tahun 2018 ini," ujar Barung.
Barung juga menghimbau agar orang-tua jangan mempercayakan anaknya
kepada siapapun selain kepada orang-tuanya sendiri. "Karena sudah banyak
kejadian. Pelaku adalah orang dekat sendiri," tuturnya.
Lebih lanjut Barung mengatakan bahwa penanganan kasus-kasus
demikian bukan hanya kewajiban hukum saja, tapi juga harus menjadi perhatian
semua orang, terutama orang-tua.
"Rata-rata korban di bawah tekanan, karena adanya
intimidasi. Jadi apa yang salah disini? Adalah orang-tua yang tidak ada
komunikasi dengan anak," terang Barung.
Polres Jombang baru-baru ini menerima laporan adanya tindak
kekerasan seksual terhadap murid SMPN 6 Jombang.
Jumlah korban keseluruhan tercatat sebanyak 25 orang. Dari jumlah itu yang sudah diambil keterangan
ada 10 orang. Dan dari saksi orang-tua dan guru yang sudah diperiksa sebanyak 11
orang. Dengan demikian secara keseluruhan yang telah diperiksa ada 21 orang. Dari
25 korban ada satu orang yang mengaku disetubuhi, namun yang bersangkutan belum
bersedia diambil keterangannya. Informasinya baru hari Senin korban akan menghadap.
(rcr)
0 comments:
Posting Komentar