RADARMETROPOLIS: Surabaya - Peringatan HUT TNI ke-73 akan
menjadi ajang pembuktian bahwa profesionalisme TNI akan digunakan untuk sebesar-besarnya
kepentingan rakyat. Untuk itu TNI diharap menjadi kekuatan yang menggetarkan.
“Apa yang sudah diberikan oleh negara kepada kita, yang
kesemuanya berasal dari rakyat, harus kita kembalikan wujudnya kepada
masyarakat,” tegas Komandan Pangkalan Utama TNI AL V, Laksamana Pertama Edwin,
SH, sebagai Ketua Panitia Besar HUT TNI ke-73 Wilayah Surabaya, Rabu
(03/10/2018), di Lantamal V Surabaya.
Sehubungan dengan itu Edwin berharap TNI menjadi kekuatan yang menggetarkan. Dalam arti menjadi kekuatan yang memiliki daya tawar bagi negara ini. Sebab TNI yang kuat akan membantu negara menjadi maju.
“Contoh sudah banyak. Bagaimana orang bisa mempercayai kita, kalau kita tidak bisa memberi rasa aman kepada masyarakat,” kata Edwin.
Untuk itu panitia akan memanfaatkan kegiatan fun bike, fun run, dan pameran alutsista sebagai sarana untuk menggiring masyarakat guna menyaksikan secara langsung profesionalisme yang saat ini terus dibangun oleh TNI.
“Masyarakat kita giring untuk melihat bentuk pertanggungjawaban TNI kepada masyarakat. Bahwa, kita sudah disiapkan kapal latih, ada Dewa Ruci, kapal selam baru, kapal perang generasi baru, tank-tank yang dimiliki Angkatan Darat, kemudian persenjataan yang dimiliki Marinir. Ini kita tunjukkan kepada masyarakat,” kata pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Juanda tersebut.
Diungkapkan lebih lanjut, bahwa akan ada sekitar 20 ribu masyarakat yang membaur dengan TNI saat ketiga even di atas digelar. Bahkan dipastikan juga ada kelompok masyarakat lainnya yang akan datang di lokasi peringatan HUT TNI ke-73 di Koarmada II, selain masyarakat yang berpartisipasi mengikuti kegiatan. Dengan demikian masyarakat yang datang jumlahnya akan lebih banyak lagi.
Edwin menambahkan, bahwa kedua kegiatan di atas merupakan
bentuk pertanggungjawaban profesioalisme TNI kepada rakyat. Selain kegiatan di
atas ada terjun payung, bela diri dari tiga matra. Berbagai kegitan itu digabungkan
menjadi satu kolaborasi\.
Ketika ditanya apakah dengan alutsista yang dimiliki pada saat ini, TNI siap menjaga kedaulatan NKRI, Edwin menyatakan bahwa apapun kondisinya harus siap.
“Apapun kondisinya TNI harus siap. Ndak ada cerita tidak siap. Suatu contoh, kondisi dalam negeri saat ini. Kita harus siap. Habis Lombok terjadi, kita harus bergerak ke Palu. Tidak bisa ngomong, kan kemarin habis dari Lombok. Nggak bisa. Siap nggak siap harus berangkat,” ujarnya.
Namun demikian Edwin menyatakan bahwa dengan profil TNI yang luar biasa itu, bukan berarti personil TNI adalah manusia luar biasa atau hebat.
“Tentara itu manusia-manusia biasa. Yang diseleksi menjadi terpilih, yang dipilih, masyarakat yang dipilih, kemudian dididik dengan cara-cara yang luar biasa, untuk mengerjakan hal-hal yang luar biasa. Designnya seperti itu. Kita bukan orang-orang yang hebat, tetapi kita adalah orang-orang yang terlatih untuk menjadi luar biasa itu, bisa mengerjakan pekerjaan yang luar biasa, dia harus dididik, dan dia harus dilatih, kan gitu. Dan itu bentuk pertanggungjawaban,” tambah Edwin.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Edwin, bahwa untuk mencapai semua itu tentu negara berperan. Bagaimana mendidik TNI, mulai dari seleksi, kemudian melatih TNI yang sudah dilaksanakan. Menurutnya republik ini telah membuat seperti itu. Oleh karena itu menjadi tugas TNI, para prajurit, untuk membuktikan kesiapsiagaan untuk negara setiap saat. (rcr)
0 comments:
Posting Komentar