RADARMETROPOLIS: Surabaya - Masjid Cheng Ho di Surabaya
mengangkat pesan kebhinekaan dalam merayakan ulang tahunnya yang ke-16. Hal ini
ditunjukkan dengan mengundang berbagai lapisan masyarakat dari lintas agama.
"Bisa dilihat dari segenap undangan yang hadir malam
ini, tidak semuanya yang perempuan mengenakan kerudung atau jilbab. Karena
siapapun dan berasal dari etnis apapun diterima di Masjid Cheng Ho ini,"
kata Liemfuk Shan, Ketua Pelaksana Harian Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho, di
sela-sela perayaan HUT ke- 16 Masjid Cheng Ho Surabaya, Sabtu (13/10/2018)
malam.
Arsitektur Masjid Cheng Ho Surabaya, sengaja tidak diberi
pintu di berbagai sisinya agar siapapun bisa masuk ke dalam.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persatuan Islam Tionghhoa
Indonesia (PITI) Jawa Timur, Haryanto Satriyo , mengungkapkan Masjid Cheng Ho
yang dibangun di Surabaya pada 2002 merupakan cikal bakal berdirinya Masjid
Cheng Ho di berbagai kota lainnya di Indonesia.
Menurutnya sampai sekarang sudah berdiri 16 Masjid Cheng Ho
di berbagai daerah se-Indonesia.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho, KH. M
Jos Soetomo mengemukakan, Masjid Cheng Ho yang kini sudah banyak berdiri di
berbagai wilayah Indonesia membuktikan bahwa Laksamana Cheng Ho, yang dikenal
sebagai seorang pelaut dan penjelajah asal Tiongkok yang tersohor di abad ke-14
itu telah melekat di hati masyarakat Indonesia.
"Kita tidak bisa lahir dengan menentukan berasal dari
etnis mana. Seperti saya, misalnya, tidak pernah menginginkan terlahir dari
etnis Tionghoa. Nyatanya saya adalah Indonesia. Kita bangsa Indonesia, Allahu
Akbar," ujarnya.
Perayaan HUT ke-16 Masjid Cheng Ho Surabaya turut mengundang
seluruh konsulat jenderal (Konjen) atau perwakiran dari negara-negara sahabat
yang ada di Surabaya.
Konjen China di Surabaya, Gu Jingqi, mengenang Laksamana
Cheng Ho yang 611 tahun silam berlayar ke arah Barat hingga sampai ke Indonesia
membawa misi sebagai duta besar persahabatan.
Sebagai penjelasannya, Laksamana Cheng Ho ketika itu
berlayar tidak membawa tombak maupun meriam.
“Beliau membawa sutera dan persahabatan melalui pertukaran
kebudayaan dan menyebarkan ilmu pengetahuan," katanya.
Ia pun mengapresiasi Masjid Cheng Ho Surabaya yang telah
berdiri selama 16 tahun berkembang dengan pesat dan memberi pengaruh yang
semakin luas terhadap masyarakat Indonesia.
"Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho sebagai pengelola
Masjid Cheng Ho telah banyak menyumbang, tidak hanya bagi masyarakat etnis
Tionghoa, tetapi kepada semua etnis. Keberadaan Masjid Cheng Ho telah memberi
keharmonisan di masyarakat Indonesia," katanya. (rcr)
0 comments:
Posting Komentar