RADARMETROPOLIS:Surabaya - Walikota Surabaya, Tri
Rismaharini, meminta para guru mata
pelajaran IPA dan IPS bisa membuat anak didik betah di sekolah. Dengan demikian
mereka tidak tergiur dengan dunia luar yang dapat menyeret ke masalah hukum.
Hal itu disampaikan oleh Risma saat memberikan pengarahan
kepada 534 guru mata pelajaran IPA-IPS jenjang SMP negeri dan swasta se-Kota
Surabaya, di Gedung Sawunggaling, Kantor Pemkot Surabaya, Senin kemarin. Dalam
pengarahan ini Risma mendorong para guru mapel lebih inovatif dalam mengajar.
Menurut Walikota kelahiran Kediri itu, guru IPA-IPS adalah
motor agar anak-anak senang belajar di sekolah. Sebab kedua pelajaran tersebut
sebenarnya pelajaran yang menarik bila mampu dikemas dengan baik.
"Dampaknya nanti anak-anak betah berada di sekolah.
Pelajaran ini agak berbeda dengan pelajaran matematika," ungkapnya.
Menurutnya matematika itu baru bisa menjadi pelajaran yang menyenangkan
jika sudah atau dapat dikaitkan dengan ilmu-ilmu lain.
Risma melanjutkan bahwa dengan anak-anak tertarik dan senang
belajar di sekolah membuat mereka tidak mudah tergiur dengan dunia luar yang
lebih menyenangkan. Dunia luar yang menyenangkan rentan dengan kegiatan
aneh-aneh. Dan itu bisa menyeret anak-anak ke masalah hukum.
"Saya ingin dengan mapel Anda, anak-anak senang di
sekolah," katanya.
Risma mengungkapkan banyak masalah di mapel IPA-IPS yang
menarik untuk dipelajari siswa. Sampai-sampai ia menanyakan kebutuhan para guru
untuk mendukung proses belajar mengajar. Misalkan butuh bus untuk ke suatu tempat,
nanti pihaknya siap memberi kendaraan tersebut.
"Para guru butuh apa, silakan sampaikan disini. Nanti
juga dicatat Dinas Pendidikan Surabaya," terangnya.
Menurutnya selama ini malah yang datang itu justru sekolah
dari Jombang, Mojokerto, dan lain-lain. Mereka minta pergi ke sana, mereka
minta ke sini, semuanya mengunjungi tempat di Surabaya. Sekolah Surabaya malah
belum ada sama sekali.
Dulu pihaknya memberi buku ensiklopedia. Buku itu saat ini
sudah ada di sekolah-sekolah. Namun, penyediaan buku tersebut atas inisiatifnya
sendiri, bukan atas usulan sekolah.
Risma mengungkapkan untuk materi pembelajaran biologi atau
sejarah, banyak tempat yang dapat dikunjungi di Kota Surabaya. Misalkan saja
tentang taman. Menurutnya, taman di Surabaya tidak kalah dengan taman lain yang
ada di dunia.
"Saya pernah mengunjungi taman yang ada di Argentina
dan beberapa negara lain. Taman kita tidak kalah dengan taman di negara-negara
lain," tuturnya.
Untuk itu ia meminta para guru membayangkan bila anak-anak
tersebut pulang sekolah dengan senang dan bahagia. Anak-anak tersebut pasti
akan ingat terus pelajaran yang diajarkan.
"Saya itu ingat terus dengan pelajaran membelah katak
saat sekolah dulu. Karena itu memang menyenangkan," jelasnya.
Risma mengaku tidak ada yang berat bagi Pemkot Surabaya
untuk dunia pendidikan. "Jenengan (Anda) berhak mengajukan, tidak ada yang
berat untuk pendidikan. Bagi saya, pendidikan itu tiang-tiang negara. Kalau itu
hancur, maka hancur negara ini," tegasnya.
Dengan pendidikan, Risma ingin anak-anak Surabaya bisa
menjadi pemenang. Anak-anak Surabaya dapat sejajar dengan anak-anak lain di
dunia.
"Guru IPA-IPS jangan diam saja. Jenengan usulkan apa,
nanti saya akan berusaha memenuhi. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan
ketinggalan dalam globalisasi perekonomian dunia," katanya.
Mulai saat ini, Walikota mengimbau kepada guru IPA-IPS
segera usul bila membutuhkan sesuatu. Usulan tersebut akan ditampung Pemkot
melalui Dispendik Surabaya.
"Saya mohon dengan hormat. Ayo jenengan gerak! Supaya
anak-anak mengalami sesuatu yang membuat mereka betah di sekolah. Mulai
sekarang, kalau butuh apa-apa tinggal ajukan ke saya," ujarnya. (rie)
0 comments:
Posting Komentar