Rabu, 28 Juni 2017

Menpar: Banyuwangi Sekarang Sudah Lebih Maju dari Daerah Sekitar


RADARMETROPOLIS: (Banyuwangi) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan Banyuwangi sudah lebih maju dari daerah sekitar. Untuk itu ia mendorong Kabupaten Banyuwangi terus berkreasi agar bisa menjadi hub pariwisata bagi daerah sekitarnya, seperti Situbondo, Bondowoso, dan Jember. Adapun dengan Bali, Banyuwangi harus bisa mengambil manfaat dengan mendapat limpahan dari wisatawan yang datang ke Pulau Dewata itu yang jumlahnya mencapai 4 juta orang per tahun.

Arief Yahya saat pertemuan Diaspora Banyuwangi, Selasa (27/6), mengatakan bahwa daerah yang menjadi hub bakal menjadi sentra wisata beserta sektor turunannya, yaitu perdagangan dan investasi. Wisatawan dan dunia usaha datang dulu ke Banyuwangi, baru kemudian melihat potensi daerah sekitarnya.

"Kalau sudah menjadi tempat pertemuan, maka Banyuwangi semakin maju dari daerah sekitarnya. Sekarang sudah lebih maju dari daerah sekitarnya, ke depan harus tambah maju lagi. Lalu daerah sekitarnya menjadi penyokong," ucap Arief Yahya.

Ia mencontohkan Singapura, Dubai, dan Hongkong. Negara dan daerah tersebut berhasil menjadi hub di kawasannya masing-masing. Mereka adalah contoh tempat pertemuan perdagangan dan investasi di kawasannya. Kalau dalam satu kawasan sudah ada hub-nya, maka akan sangat sulit daerah lain di sekitarnya menjadi hub yang baru. Banyuwangi berpotensi ambil peluang ini.

Untuk bisa menjadi hub sendiri, ada tiga faktor yang bisa menjadi penyokong. Yaitu, trade (perdagangan), investment (investasi), dan tourism (wisata). "Dari ketiganya, Banyuwangi berpotensi pada faktor tourism. Jika tourism di Banyuwangi bisa tumbuh dengan baik, maka tourism bisa menggerakkan trade dan investment," papar Arief.

Arief mencontohkan Pulau Bali. Ketika, pariwisata Bali maju pesat, maka perdagangan dan investasi pun ikut bergeliat di Bali.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, tiga sektor yaitu tourism, trade, dan Investment selama ini memang dikenal sebagai pola dasar pengembangan daerah. Di Banyuwangi pun hal itu digerakkan. "Tourism bergerak otomatis membawa banyak sektor turunan. Ada kuliner yang terkait erat dengan hasil pertanian. Ada suvenir yang terkait dengan para perajin. Di situ muncul trade. Lalu dalam skala menengah-besar ada investasi baru, ada yang bangun homestay, ada hotel, ada orang buka restoran, dan sebagainya," kata Anas.

Ia mengatakan lebih lanjut bahwa untuk membangun pariwisata, Banyuwangi terus melakukan inovasi. Selain mempersiapkan atraksi wisata berlevel nasional dan dunia, berbagai fasilitas wisata juga terus dibangun. Homestay hingga hotel-hotel berbintang dibangun di Banyuwangi. Aksesibilitas menuju ke Banyuwangi juga terus digenjot dengan pengembangan bandara, termasuk kehadiran rute baru Jakarta-Banyuwangi setiap hari.


"Saat ini cable car di kawasan Kawah Ijen sedang dalam proses perizinan di tingkat pemerintah pusat. Adapun marin, terintegrasi dalam proses konstruksi oleh PT Pelindo III, ditargetkan rampung total akhir 2018. Tahun ini Insyaallah selesai sebagian, kapasitas 40 yacht, restoran, dan eco park. Tahun depan dituntaskan kapasitas 140 yacht, lounge, boat yard,” kata Anas. (sin)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites