Rabu, 11 Oktober 2017

BI Bakal Gratiskan Kartu e-Money Hingga 31 Oktober


RADARMETROPOLIS: Jakarta - Senin (16/10/2017) BI bersama Badan Usaha Jalan Tol, pengelola jalan tol, dan bank sampai ke pihak swasta akan menggratiskan uang elektronik di jalan tol. Program penyediaan kartu harga khusus ini menurut rencana akan dilanjutkan sampai periode 31 Oktober 2017.

"Kalau tidak ada aral melintang, Senin depan mulai kembali dan kartu uang elektronik disediakan bagi pelanggan jalan tol yang kesulitan memperoleh uang elektronik pada saat akan membayar di gardu tol," jelas Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Bank Indonesia, Pungky Purnomo Wibowo, di Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Pungky mengatakan, distribusinya akan dibatasi satu mobil dan pendistribusian untuk pemenuhan kebutuhan kartu ini merupakan kerja sama antara operator dan bank. Ia berharap rencana ini berhasil.

Kemudian, BI juga membuka kesempatan bank-bank lain untuk ikut serta dalam program elektronifikasi. Kalau dahulu hanya dimonopoli oleh satu bank, maka ke depan akan ada banyak lagi.

"Sekarang ada 5 bank. Desember 2017 akan ada 3 tambahan bank lagi. Bank Mega, Bank Nobu, dan Bank DKI. Sehingga integrasi akan lebih mudah dan lebih kuat. Masyarakat secara bebas dan nyaman menggunakan uang elektronik dari bank-bank tersebut," tegas Pungky.

Adapun, mengenai fee atau biaya dalam isi ulang, Pungky mengatakan hal ini diatur semata-mata guna menjaga agar bank tidak seenaknya dalam membebankan kepada nasabahnya.

Menurutnya, selama ini BI selalu pro dengan masyarakat. Untuk itu agarbank tidak membebankan secara tidak benar dan harga tinggi, maka BI mengatur fee-nya. Besarnya antara Rp 0 sampai Rp 750 per transaksi untuk transaksi isi ulang di atas Rp 200.000. Dengan demikian bank bisa bersaing secara sehat. Tidak ada monopoli.

Ke depan, Pungky mengungkapkan BI akan terus menerima seluruh masukan dari masyarakat dalam proses integrasi dan elektronifikasi pembayaran. Sebagai upaya untuk memajukan perekonomian yang lebih efisien, nyaman, dan tidak banyak cost.

"Sinergi akan terus dilakukan, baik darat, laut dan udara. Kita akan ajak kumpul seluruh stakeholders dan upayakan semua pihak bisa mendukung program BI. Karena di sisi lain BI berikan juga progam bantuan sosial non cash melalui kartu-kartu. Dan ini tidak ada beban biayanya," tutur Pungky.

Ia mengatakan alasan utama elektronifikasi gerbang tol semata-mata untuk mengurangi kemacetan.

"Sudah pasti atasi kemacetan. Bayangkan di tol kita harus antre karena membayar tunai. Berapa habis ongkos ekonomi seperti BBM bagi masyarakat," ungkapnya.

Kemudian, sebanyak 5-6 juta kendaraan yang melalui tol akan lebih dimudahkan dari sisi mekanisme penggunaan uang receh. Ketika gerbang tol sudah terelektronifikasi, kegiatan transaksi tidak lagi inefisien.


"Jadi, kembalian tidak akan susah. Mencari receh pun yang membuat tidak efisien menjadi efisien. Bahkan nanti kedepannya tarif tol tidak akan naik drastic, bisa dengan kelipatan kecil. Sebut saja Rp 9.514 misalnya jadi inflasi terkendali dan masyarakat tidak dirugikan," tambahnya. (rez)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites