Jumat, 21 Juli 2017

Petani Garam di Tuban Sudah Empat Bulan Tak Bisa Produksi


RADARMETROPOLIS: (Tuban) - Puluhan hektar lahan untuk proses produksi garam yang berada di wilayah Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, sudah sekitar empat bulan ini tidak bisa melakukan proses pembuatan garam. Hal ini mengakibatkan harga garam biasa yang tidak beryodium melambung tinggi, dikarenakan stoknya habis.

Penyebab para petani tersebut tidak bisa melakukan proses produksi garam, menurut informasi yang digalang dari para petani yang ada di wilayah Tuban adalah karena kondisi cuaca buruk yang tidak menentu dan masih sering hujan.

"Sudah sejak bulan 4 kita tidak bisa produksi, karena cuacanya masih terus hujan," kata Munasir (53), salah satu petani garam yang berada di Desa Pliwetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

Mengetahui telah terjadi kelangkaan garam di masyarakat, sejak awal bulan Juli ini para petani garam mengaku sudah bersiap-siap untuk melakukan produksi. Namun lagi-lagi, saat mereka baru melakukan persiapan untuk pembuatan garam di wilayah tersebut, areal kembali diguyur hujan.

"Kita bisa buat kalau memang sudah musim panas. Kemarin saya sudah bisa panen dua kali sekitar 7 ton, tapi habis itu hujan lagi, jadi kita masih menunggu cuaca baik," tambahnya.

Berdasarkan perkiraan para petani garam seharusnya mereka sudah bisa melakukan produksi, mengingat sudah memasuki pertengahan Juli. Sehingga mereka sudah mulai melakukan persiapan untuk membuat garam. Setiap produksi, membutuhkan waktu 5 sampai 7 hari.


"Ya ini mulai siap-siap untuk produksi. Semoga cuaca segera membaik, supaya hasilnya bagus," ungkap Lastopo (51), petani garam asal Desa Leran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. (yot)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites