Senin, 09 Oktober 2017

Hadapi 2018, Soekarwo Adakan Raker Bahas Dongkrak Ekonomi Jatim


RADARMETROPOLIS: Surabaya - Menghadapi tahun 2018, Gubernur Jatim Soekarwo mengadakan Rapat Kerja dengan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memaparkan langkah-langkah yang menjadi prioritas Pemprov Jatim dalam mendongkrak perekonomian Jatim.

Dalam rapat kerja Pembahasan Prioritas dan Fokus R-APBD 2018 dalam mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) 2018 di kantor Gubernur Jatim, Senin (9/10/2017) itu, Soekarwo menyebutkan beberapa prioritas.

Di antaranya, pembangunan di bidang infrastruktur, pertanian, sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan, dan melakukan efisiensi pembiayaan.

Pakde Karwo mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Jatim selalu di atas rata-rata nasional. Pada semester I tahun 2017  pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,21 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 5,01.

Di bidang infrastruktur, Pemprov Jatim ingin mewujudkan semua wilayah terhubung oleh transportasi, diantaranya pembangunan jalan tol dan jalan provinsi, pembangunan jalur ganda kereta api (double track), pengembangan dan pembangunan bandara, dan pengembangan pelabuhan.

"Apabila semua jalur transportasi terhubung, maka perekonomian Jatim akan meningkat dengan cepat. Secara tidak langsung tingkat kesejahteraan masyarakatnya ikut terungkit," jelasnya.

Di bidang pertanian, Pemprov Jatim mengoptimalisasikan nilai tambah untuk budidaya pertanian. Diantaranya, di sektor pertanian tanaman pangan dengan intensifikasi dan mekanisasi pertanian dari hulu ke hilir dan peningkatan indeks pertanaman (IP) dari 1,86 menjadi 2,49 pada tahun 2018. 

Selanjutnya, di sektor perkebunan yang dilakukan adalah mengolah kakao menjadi penepungan kakao sehingga memberikan nilai tambah 1.523 persen, pengolahan kopi arabikan menjadi penepungan kopi yang memberikan nilai tambah 183 persen.

Kemudian, di sektor perikanan dengan budidaya udang Vanamei yang memberikan nilai tambah 656,03 persen dan budidaya ikan lele yang memberikan nilai tambah 93,57 persen.

Selanjutnya, Pemprov Jatim juga berupaya meningkatkan sumber daya manusia melalui dua cara, yakni di sektor formal dan non formal. Di sektor formal membuat SMK menjadi filial fakultas di universitas. Di sektor non formal melalui SMK Mini dan Balai Latihan Kerja (BLK).

Selain langkah-langkah di atas, Pakde Karwo juga tetap konsentrasi terhadap penanggulangan kemiskinan dengan memasukkan kemiskinan menjadi program prioritas pada tahun 2018. Adapun  beberapa hal yang akan dilakukan yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat miskin di antaranya melalui penanggulangan feminisasi kemiskinan.


Kemudian, mengurangi pengeluaran masyarakat miskin, diantaranya melalui bantuan pangan beras dari Dinsos dan melakukan sinergitas program penanggulangan kemiskinan antara pusat dan daerah. Semua program penanggulangan kemiskinan dibiayai oleh anggaran APBD Jatim dan sharing APBN. (sr)

0 comments:

Posting Komentar