Selasa, 04 Juli 2017

Setengah Triliun Lebih APBD Jember Tak Terserap


RADARMETROPOLIS: (Jember) – Setengah triliun lebih besaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Jember 2016 tidak terserap untuk pembangunan daerah. Menurut catatan ini adalah rekor terbesar sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) dalam sejarah APBD di Kabupaten Jember.

Bupati Faida mengatakan, bahwa penerimaan pos pembiayaan APBD 2016 adalah sebesar Rp 437,466 miliar, dan dapat direalisasikan Rp 437,496 miliar atau 100,01 persen.

"Ini bersumber dari sisa perhitungan anggaran daerah sebelumnya dan penerimaan kembali pemberian pinjaman, sedangkan pengeluaran pembiayaan tidak dianggarkan pada tahun anggaran 2016," kata Farida, dalam sidang paripurna pembacaan Nota Pengantar Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Jember 2016, di gedung DPRD setempat, Selasa (4/7/2017).

Dengan demikian tercatat pembiayaan bersih (netto) sebesar Rp 437,496 miliar. Adapun surplus APBD 2016 adalah sebesar Rp 212,06 miliar. Dengan demikian silpa APBD tahun 2016 tercatat sebesar Rp 649,56 miliar.

Dari total anggaran belanja daerah Rp 3,646 triliun, terealisasi Rp 2,98 triliun atau 81,74 persen. "Penggunaan belanja daerah tersebut antara lain untuk belanja tidak langsung sebesar Rp 2,209 triliun, yang dapat terealisasi Rp 1,895 triliun atau 85,8 persen," jelasnya.

Belanja tidak langsung tersebut antara lain berupa belanja pegawai yang dianggarkan Rp 1,67 triliun dan terealisasi Rp 1,44 triliun atau 86,24 persen; belanja hibah yang dianggarkan Rp 108,22 miliar dan terealisasi Rp 45,45 miliar atau 41,99 persen; belanja bantuan sosial yang dianggarkan Rp 63,53 miliar dan terealisasi Rp 52,32 miliar atau 82,35 persen; belanja bagi hasil kepada pemerintah desa yang dianggarkan Rp 13,94 miliar dan terealisasi Rp 13,63 persen atau 97,81 persen; belanja bantuan keuangan kepada pemerintah desa yang dianggarkan Rp 348,59 miliar dan terealisasi Rp 434,86 miliar atau 98,65 persen; serta belanja tak terduga Rp 5 miliar yang tidak dibelanjakan sama sekali.


Belanja langsung dianggarkan Rp 1,44 triliun dalam APBD 2016 dan terealisasi Rp 1,08 triliun atau 75,5 persen. "Belanja langsung tersebut antara lain terdiri dari belanja pegawai yang dianggarkan Rp 125,73 miliar dan terealisasi Rp 111,02 miliar atau 88,3 persen; belanja barang dan jasa yang dianggarkan sebesar Rp 708,79 miliar, terealisasi Rp 513,08 miliar atau 72,39 persen, dan belanja modal yang dianggarkan Rp 602,05 milliar, terealisasi Rp 460,45 miliar atau 76,48 persen," kata Faida. (nis)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites