RADARMETROPOLIS: Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menyatakan
bahwa di Jawa Timur tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam menghadapi musim
kemarau tahun ini yang diprediksikan bakal panjang. Karena pada tahun lalu
hujan turun sepanjang tahun, hampir tidak ada musim kemarau. Hanya beberapa
bulan terakhir ini hujan berkurang.
"Bulan november nanti hujan diperkirakan mulai turun.
Oleh orang disebut onone sumber (adanya sumber air,red). Sedangkan Desember
dimaknai gede-gedene sumber (besar-besarnya sumber,red)," kata Pakde Karwo
di Istana Negara, Selasa (12/9/2017).
Dalam catatan Soekarwo, saat ini masih ada 422 desa yang
mengalami kekeringan. Jumlah ini lebih kecil dibanding tahun lalu yang mencapai
541 desa.
Dari 422 desa yang rawan kekeringan di musim kemarau, 213 di
antaranya sudah diatasi dengan jaringan pipa dan sumur air dalam. Sedangkan 133
desa harus dibantu dengan mobil tangki, karena letaknya di dataran tinggi.
Bencana kekeringan saat ini sedang melanda sejumlah daerah
di tanah Aair. Oleh karena itu Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajarannya
untuk segera turun ke lapangan dan mencari solusi guna mengatasi bencana
tersebut.
"Saya minta seluruh menteri dan lembaga terkait serta
para gubernur untuk betul-betul melihat kondisi yang ada di lapangan dan segera
melakukan langkah-langkah penanggulangan bencana kekeringan ini," kata Jokowi
saat memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Selasa sore.
Salah satu solusi yang disebutkan Jokowi adalah terkait
bantuan air bersih bagi masyarakat yang terkena dampak kekeringan. Mengingat
dalam dua tahun terakhir pemerintah telah membangun sejumlah embung, waduk
hingga bendungan guna mengantisipasi bencana tersebut.
"Saya juga minta dicek untuk supply air untuk irigasi
pertanian sangat dibutuhkan terutama untuk mengairi lahan-lahan pertanian di
daerah-daerah yang terdampak," pesan Jokowi.
Selain air bersih, ketersediaan stok bahan pangan di
sejumlah daerah juga harus dijaga guna menghindari kelangkaan yang
mengakibatkan kenaikan harga.
Berdasarkan laporan yang diterima Presiden, BMKG menyatakan
bahwa musim hujan di beberapa daerah diperkirakan baru terjadi akhir November
atau akhir Oktober 2017 mendatang. Hal tersebut tentu saja menyebabkan
kekeringan di sejumlah daerah di Tanah Air. (rez)
"Beberapa daerah sudah tidak mengalami hujan
berturut-turut lebih dari 60 hari, lebih dari dua bulan, bahkan sebagian di
Pulau Jawa saat ini sedang mengalami puncak musim kemarau," kata Presiden. (rez)
0 comments:
Posting Komentar