Selasa, 19 September 2017

Kapolda Jatim Minta Tidak Terjadi Keributan Selama Perayaan Suro


RADARMETROPOLIS: MADIUN - Kapolda Jatim, Irjen Pol. Machfud Arifin, memimpin apel gelar pasukan Operasi Aman Suro 2017 di alun-alun Kota Madiun, Senin (18/9/2017). Sehubungan dengan kegiatan tahunan Suro dan Suran Agung  tersebut Kapolda minta tidak terjadi keributan.

Apel gelar pasukan itu diikuti sejumlah anggota kepolisian di Korwil V Jawa Timur dan anggota TNI. Selain dari jajaran TN/Polri, apel tersebut juga diikuti oleh perwakilan perguruan pencak silat di Madiun yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Madiun.

Dalam sambutannya, Kapolda Jatim mengimbau semua elemen masyarakat untuk turut serta menyukseskan kegiatan tahunan Suro dan Suran Agung di Madiun.

Pihaknya juga meminta aparat kepolisian memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat terutama peserta nyekar atau ziarah makam para sesepuh perguruan pencak silat.

Kapolda Jatim menyatakan bahwa kegiatan sakral suro dan suran agung akan diserahkan sepenuhnya kepada para peserta. Sedangkan, aparat kepolisian bertindak mengelola keamanan.

“Semua saya kembalikan ke masyarakat. Saya minta tidak terjadi keributan. Kalau ada yang tidak beres, saya akan panggil pimpinannya untuk bertanggungjawab,” tegas Kapolda di depan wartawan.

Dalam rangka kegiatan nyekar atau ziarah makam sesepuh pada pelaksanaan suro dan suran agung, kepolisian menerjunkan sekitar 1.500 personel, 700 orang diantaranya bantuan pengamanan dari Polda Jawa Timur.

Nyekar merupakan tradisi tahunan yang dilakukan paguyuban pencak silat. Untuk Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) nyekar dilakukan pada Rabu (20/9/2017) dan Kamis (21/9/2017) merupakan pengesahan warga baru.


Sedangkan Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHWTM) akan melaksanakan ziarah makam pada 8 Oktober mendatang. (gun)

0 comments:

Posting Komentar