Sabtu, 09 September 2017

Pemkab Bojonegoro dan ExxonMobil Bekali Masyarakat Tingkatkan Ekonomi


RADARMETROPOLIS: Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bersama dengan operator minyak dan gas bumi (migas) Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) memberi bekal keterampilan kepada kelompok masyarakat agar mampu mengembangkan perekonomiannya.

Bersama dengan Yayasan Bina Swadaya, tiga elemen yang meliputi pihak perbankan, pengusaha, dan pelaku usaha pengembangan ekonomi dipertemukan. Dalam pertemuan itu diharapkan bisa memunculkan transaksi bisnis yang bisa mengembangkan usaha masing-masing.

Bupati Bojonegoro, Suyoto mengatakan bahwa ekonomi riil seperti ini harus tumbuh dan berkembang, baik yang bergerak di bidang produsen, pedagang ataupun sektor jasa. Sektor ini dinilai memberi banyak kontribusi mulai penyerapan tenaga kerja dan munculnya industri dan ekonomi kreatif.

"Diharapkan dengan pertemuan ini akan menambah ilmu dan menghadirkan masa depan yang lebih baik dengan bersama-sama," katanya, saat kegiatan di ruang Partnership Lantai 4 Gedung Pemkab Bojonegoro, Rabu (6/9/2017).

Public Government Affair ExxonMobil Cepu Limited, Dave A Setha, menjelaskan bahwa pihaknya melalui Program Pendukung Operasional (PPO) mendukung pelaku usaha di sekitar kawasan eksplorasi untuk mengembangkan diri. Bahkan pihaknya menggandeng pihak ketiga, yakni Yayasan Bina Swadaya, untuk melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Program tersebut dilakukan di 20 desa di Kabupaten  Bojonegoro dan Tuban. Dengan rincian 14 desa di Kecamatan Gayam dan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro,  sedangkan untuk wilayah Tuban ada enam desa di Kecamatan Palang, Semanding, dan Plumpang. Saat ini setidaknya terdapat 22 KSM dan tiga Koperasi di dua kabupaten. Untuk Bojonegoro ada 16 KSM di 14 desa dan 6 KSM di enam desa di Kabupaten Tuban.

Tristanto Ari Wibowo selaku panitia penyelenggara mengatakan, selama empat tahun pendampingan program yang dilakukan dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat itu adalah berbasis pertanian, peternakan, perikanan, dan home industri khususnya olahan pangan. Selain itu meningkatkan produktivitas para pelaku usaha dengan budidaya yang berbasis lingkungan dan potensi lokal.


"Diharapkan adanya MoU bersama atara pelaku usaha dan pasar potensial, MoU antara pelaku usaha dan dinas terkait untuk membantu mengembangkan usaha mereka," pungkasnya. (yot)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites