RADARMETROPOLIS: Surabaya - Ketua Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) Jawa Timur, yang kini menjadi bakal calon gubernur Jatim, La Nyalla
Mahmud Mattalitti, siap membawa santri Jatim untuk menjadi pengusaha andal
sekaligus beretika. Dengan demikian para santri tersebut akan menjadi penggerak
ekonomi untuk mewujudkan kemandirian umat.
“Pak La Nyalla sudah mempunyai rekam jejak panjang dalam
membina banyak UMKM di Jatim hingga berhasil memasuki pasar nasional, bahkan
sampai ekspor. Dan itu sangat cocok untuk diterapkan dalam konteks pesantren,
mengingat Jatim ini basisnya pesantren,” kata juru bicara La Nyalla Bidang
Ekonomi, Jamhadi, dalam acara “Temu Bisnis Pesantren” yang digelar Bank
Indonesia di Universitas Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jumat
(25/08/2017).
Jahmadi memaparkan di Jatim ada sekitar 8.000 pondok
pesantren yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU) yang tersebar di berbagai pelosok
kampung. Dari ribuan pesantren itu tiap tahun ada puluhan ribu alumnus.
“Nah para santri itu jangan hanya lulus sebagai santri
dengan bekal agama yang luar biasa, tapi juga mempunyai spirit kewirausahaan.
Ini bukan semata-mata soal mencari uang lho, tapi bagaimana mewujudkan ekonomi
yang berkah bagi umat. Nabi Muhammad juga mengajarkan kita untuk mandiri secara
ekonomi. Pak La Nyalla dengan instrumen organisasinya siap mendidik santri
menjadi entrepreneur andal sekaligus menjunjung tinggi etika,” ujar Jamhadi.
Kadin Jatim siap menugaskan pengusaha yang menjadi
anggotanya untuk mendidik santri di pesantren. “Jadi kami siap memetakan,
pengusaha A misalnya ditugaskan untuk mengampu pesantren wilayah tertentu.
Nanti tinggal dibagi saja wilayahnya,” kata Jamhadi.
Ia menambahkan, La Nyalla juga mendorong sinergi antara
pesantren dan kelompok dunia usaha. Perusahaan-perusahaan bisa bersinergi
dengan pesantren untuk menggarap bisnis tertentu. Polanya antara lain pesantren
bisa menjadi pemasok bagi perusahaan, model keagenan, sub kontrak, dan
sebagainya.
“Dan Pak La Nyalla sebagai pengusaha tentu sudah paham detil
bisnis seperti ini, sehingga nanti bisa memperkuat ekonomi berbasis pesantren.
Beliau paham betul bagaimana cara membawa pesantren menjadi jangkar ekonomi
untuk mewujudkan kesejahteraan umat,” papar Jamhadi yang juga ketua Kadin Kota
Surabaya.
Menurutnya dalam konsep mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Jatim yang diusung La Nyalla, juga telah disiapkan berbagai strategi
menciptakan ekonomi berbasis pesantren yang tangguh dan berdaya saing. Diantaranya
dengan memasukkan pendidikan teknologi informasi dan manajemen bisnis ke dalam
kurikulum pesantren.
“Pemprov Jatim ke depan bisa melakukan digitalisasi
pesantren dan mengirim ahli-ahli manajemen bisnis. Mari, bersama kita jadikan
Jatim sebagai tempat dimulainya kemandirian ekonomi umat, dan pesantren menjadi
jangkarnya,” tandas Jamhadi. (ar)
0 comments:
Posting Komentar