Selasa, 15 Agustus 2017

Menkop Puspayoga Luncurkan Kredit Ultra Mikro


RADARMETROPOLIS: Bojonegoro - Menteri Koperasi Puspayoga meluncurkan program kredit untuk pengusaha sangat kecil atau yang disebut kredit ultra mikro (UMi). Pembiayaan ini bertujuan untuk  mengurangi tingkat kemiskinan. Sebab, sasaran pembiayaan ini adalah usaha mikro yang selama ini belum terjangkau oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Pinjaman tersebut akan disalurkan dengan plafon maksimal Rp 10 juta per orang dan berbunga ringan di kisaran 2 persen hingga 4 persen.

"Pembiayaan UMi adalah program pemerintah untuk menjangkau rakyat yang tidak dicover oleh program KUR. Saya yakin pembiayaan ini bisa mengurangi tingkat kemiskinan," kata Puspayoga dalam acara Sinergi Kementerian Mengangkat Ekonomi Rakyat melalui keuangan inklusif, Senin (14/8/2017) di Bojonegoro, Jawa Timur.

Menurut Menkop, sinergi lintas kementerian merupakan upaya pemerintah untuk mencapai pamerataan ekonomi masyarakat salah satunya dengan pembiayaan ultra mikro.

"Plafon kredit UMi pada 2017 mencapai Rp 1,5 triliun dengan maksimum kredit Rp 10 juta per orang. Penyaluran dilakukan melalui Lembaga Keuangan non Bank, BLU Pengelola Dana atau koperasi," papar Menkop.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi, saat ini terdapat 61 juta usaha yang dikategorikan sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan 44 juta pelaku usaha ultra mikro.

Pengusaha dengan skala ultra mikro sering kali tidak masuk dalam kriteria debitur yang layak di mata bank (unbankable) lantaran agunan yang diajukan tidak sesuai dengan resiko yang harus ditanggung.

Untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan ini, pemerintah menetapkan berbagai syarat dan kriteria, antara lain calon nasabah merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dibuktikan dengan NIK elektronik.

Calon nasabah juga sedang tidak menerima pembiayaan atau kredit dari lembaga keuangan atau koperasi lainnya. Selain itu, calon nasabah juga harus memiliki izin usaha atau keterangan usaha dari instansi pemerintah.

Dalam program tersebut pemerintah melibatkan tiga perusahaan plat merah yang memiliki pembiayaan ultra mikro, yaitu Pegadaian, Permodalan Nasional Madani, dan Bahana Artha Ventura.

Ketiga perusahaan itu nantinya akan menyalurkan pembiayaan kepada koperasi kemudian diteruskan kepada pengusaha ultra mikro (end user).

Pada tahap awal, program kredit ultra mikro tersedia di 19 titik desa di sejumlah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, diharapkan dapat mencakup setidaknya 300.000 pengusaha ultra mikro.

Sementara itu, Wiwin Istanti dari Kantor Wilayah DJPBN Jatim mengatakan bahwa prioritas Pemerintah Pusat adalah peningkatan penanggulangan kemiskinan. Ditargetkan pada tahun 2019 nanti angka kemiskinan bisa menurun ke angka 7 - 8 persen, sedangkan keuangan inklusi diharapkan mencapai 75 persen.

"Ini dapat tercapai dengan adanya kerjasama semua pihak untuk saling bersinergi menggerakkan roda ekonomi dan bagaimana meningkatkan kemakmuran," terangnya.

Bupati Bojonegoro, Suyoto juga mendukung adanya program UMI tersebut. Untuk menggerakkan ekonomi rakyat di semua sektor, pihaknya menerapkan sebuah kebijakan yakni industri masuk desa.


Bupati berharap warga Growok yang kini memanfaatkan Kredit UMI, ke depannya bisa menolak PKH maupun rastra. "Karena ekonomi yang kini mereka rintis melalui Kredit UMI mampu berjalan dan berkembang meningkatkan kesejahteraan," ungkapnya. (yot)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites