RADARMETROPOLIS: (Sampang) – Dalam setahun terakhir ini
ternyata PT. Garam sama sekali tidak mempunyai garam. Hal ini diketahui ketika anggota
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Ahmad Nawardi, melakukan inspeksi
mendadak ke gudang penyimpanan garam milik PT. Garam di Kecamatan Pangarengan,
Kabupaten Sampang, Madura. Alhasil gudang sebesar itu terlihat kosong melompong
tanpa garam sebutirpun.
Kelangkaan garam yang terjadi akhir-akhir ini mendorong
Ahmad Muwardi melakukan sidak ke PT. Garam. Ternyata, kondisi kekosongan garam itu
sudah terjadi sejak setahun terakhir. Sebab, pada tahun 2016 lalu produksi
garam menurun drastis akibat anomali cuaca.
"Seharusnya dalam setahun bisa mencapai 80 ribu ton,
namun tahun 2016 hanya 1.100 ton," terangnya, Selasa (1/7/2017).
Lanjut Nawardi, pada tahun 2017 ini, cuaca juga belum
mendukung, yang seharusnya dari bulan Mei sampai saat ini sudah berhasil
memproduksi sampai 30 ribu ton tapi hanya bisa memproduksi 150 ton.
"Kelangkaan garam terjadi karena hal-hal seperti itu,
padahal pemerintah pusat pada tahun 2017 ini telah memberikan anggaran modal
kepada PT. Garam sekitar Rp 70 miliar, tapi kami melihat hasil produksi garam
di Madura sangat kecil sekali, ini berarti anggaran modal itu banyak silpanya,"
tegasnya.
Untuk itu, pihaknya mendorong pemerintah agar memberikan
bantuan yang lebih besar langsung kepada para petani garam, karena seperti yang
terlihat di lapangan ternyata kalau PT. Garam menggunakan geomembran yang
mempunyai ketebalan 0,5 milimeter yang bisa bertahan selama 10 tahun tetapi
geomembran yang dimiliki petani garam lebih tipis hanya 0,2 milimeter yang
hanya bisa bertahan setahun.
"Kami berharap kepada pemerintah, terutama Menteri
Kelautan dan Perikanan Ibu Susi, untuk memperhatikan hal ini," katanya.
(lt)
0 comments:
Posting Komentar